Liga Indonesia

Begini Respons PSMS Medan Soal Kisruh di PT. LIB

Senin, 11 Mei 2020 03:10 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Rafif Rahedian
© Grafis: Indosport.com
Klub Liga 2 2020, PSMS Medan, turut angkat bicara terkait kekisruhan yang terjadi di PT. Liga Indonesia Baru (LIB), selaku sebagai operator liga. Copyright: © Grafis: Indosport.com
Klub Liga 2 2020, PSMS Medan, turut angkat bicara terkait kekisruhan yang terjadi di PT. Liga Indonesia Baru (LIB), selaku sebagai operator liga.

INDOSPORT.COM - Klub Liga 2 2020, PSMS Medan, turut angkat bicara terkait kekisruhan yang terjadi di PT. Liga Indonesia Baru (LIB), selaku sebagai operator liga.

Sebab sebagaimana diketahui bahwa Direktur Utama (Dirut) PT. LIB yang juga Wakil Ketua PSSI, Cucu Sumantri, dinilai melakukan praktik nepotisme dengan menunjuk anaknya sebagai General Manager di PT. LIB, yang kemudian dibantah oleh Cucu.

Akibat hal tersebut tiga direktur PT. LIB menyatakan mosi tidak percaya kepada kepemimpinan Cucu Sumantri sehingga muncul wacana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) luar biasa.

"Pertama biarkan lah itu internal mereka sendiri yang menyelesaikan. Jangan kita mencampuri karena kita tidak tahu. Karena para pemegang saham inikan klub-klub Liga 1," kata Sekertaris klub PSMS, Julius Raja, kepada INDOSPORT, Minggu (10/5/20).

Tidak hanya itu, menurut Julius, wajar saja Cucu Sumantri menaruh anaknya atau orang kepercayaannya di jabatan tersebut untuk menghindari jangan adanya penyelewengan.

"Wajar-wajar saja pak Cucu menaruh orang kepercayaan atau anaknya di jabatan tersebut. Karena dia sebagai Dirut tentu dia mau ada orang kepercayaan yang mengetahui bagaimana caranya serta seluk beluk perihal masuknya sponsor dan lainnya," sebut Julius.

"Karena di sana kan ada lobang-lobang tikus, jadi biar anaknya yang mengetahui tentang itu. Sebab pak Cucu tidak bisa langsung terjun ke situ, itu menurut saya sah-sah saja. Karena kepercayaan anaknya lah makanya dipakai," lanjutnya.

Kendati demikian, tambah Julius, ia menyadari juga jika hal itu sedikit lari dari jalur semestinya. Sebab untuk menentukan keputusan itu harusnya memakai mekanisme rapat

"Harusnya tetap harus pakai mekanisme rapat dahulu, menurut saya itu saja sedikit salahnya. Tapi kami tak mau mencampuri hal itu terlalu jauh, karena persoalannya seperti itu. Sebab saham dipegang klub-klub Liga 1," ujarnya.

"Tapi saat ini bagaimana kita caranya agar PT. LIB dan PSSI ini tetap bagus dan kompak. Dan kita harapkan pak Cucu ini tetap jadi Dirut PT. LIB," pungkas pria yang akrab disapa King itu.