In-depth

Bundesliga yang Begitu Ramah Bagi Pesepak Bola Asia

Rabu, 20 Mei 2020 14:48 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© bundesliga.de
Keberadaan pemain-pemain asal Asia di Bundesliga Jerman berada di angka yang cukup mencengangkan di banding empat liga top Eropa lainnya. Copyright: © bundesliga.de
Keberadaan pemain-pemain asal Asia di Bundesliga Jerman berada di angka yang cukup mencengangkan di banding empat liga top Eropa lainnya.

INDOSPORT.COM - Keberadaan pemain-pemain asal Asia di Bundesliga Jerman berada di angka yang cukup mencengangkan di banding empat liga top Eropa lainnya. Mengapa bisa demikian?

Di banding Eropa atau Amerika Latin, benua Asia bisa dibilang bukanlah pusat penghasil bakat-bakat sepak bola dunia. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya negara di Asia yang pernah menjuarai Piala Dunia. 

Meski demikian bukanlah hal tabu apabila di liga-liga top Eropa berseliweran pemain-pemain asal Asia. Selama hampir dua dekade ini pemain Asia di Eropa memang berkembang pesat. 

Namun, dari kelima liga top Eropa, tidak ada yang menyamai Bundesliga.  Selama lebih dari 40 tahun Bundesliga Jerman menjadi rumah nyaman bagi para pemain Asia.  

Dari sang pioner Okudera dan Cha bum-kun, bergeser sampai ke ikon sepak bola modern Asia seperti Mahdavikia dan Kagawa. Sejumlah pemain terbaik yang pernah ada di Asia pernah merasakan ketatnya kompetisi Bundesliga. 

Tak sekadar numpang lewat, para pemain Asia ini bahkan mencatatkan sejarah manis di sepak bola Jerman. Invasi pemain-pemain Asia di Jerman dimulai dari kedatangan gelandang asal Jepang, Yasuhiko Okudera. 

Okudera merupakan pemain Jepang pertama yang merumput di Bundesliga. Ia juga jadi pemain asia pertama yang tampil di Liga Champions. 

Okudera tampil sebagai pemain reguler di dua tim ternama Jerman, FC Koln dan Werder Bremen. Selama sembilan tahun di Bundesliga, ia mencatatkan 234 penampllan dan mencetak 26 gol. 

Sebanyak satu trofi Bundesliga (19177-78) dan DFB Pokal (1977-1978) berhasil ia amankan. Okudara kembali ke Jepang pada 1986 dan memimpin klub Furukawa Electric FC menjuarai kejuaraan Asia setahun setelahnya. 

Dalam waktu hampir bersamaan, Bundesliga juga kedatangan pemain asal Korea Selatan, Cha Bum-kun. Cha datang ke Bundesliga dengan reputasinya sebagai pencetak 58 gol internasional bersama Korea Sekatan. 

Catatan inilah yang membuatnya diterima di Darmstadt pada 1978. Cha menjalani karier luar biasa di bundesliga dari 1978-1989. 

Selama di Jerman, ia memenangkan dua gelar Piala UEFA dan satu DFB Pokal bersama tiga klub yakni Darmstadt 98, Eintracht Frankfurt, dan Bayer Leverkusen. 

Cha mencatatkan 308 penampilan dengan raihan 98 gol. Dirinya dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di sepak bola Asia sampai saat ini. 

Kesuksesan dua legiun Asia Timur ini dilanjutkan dengan aksi-aksi pemain dari Iran seperti Mehdi Mahdavikia (Iran, 1998-2010) Ashkan Dejagah (Iran, 2004-2007),  Vahid Hashemian  (Iran, 1999-2008), dan sang legenda FIFA, Ali Daei (Iran, 1997-2002). 

Korea Selatan, Jepang, dan Iran menjadi tiga negara penyumbang terbanyak pemain Asia di Bundesliga Jerman sampai saat ini. 

Mengapa Bundesliga?

Bundesliga menyambut pesepak bola asal Asia lebih baik ketimbang empat liga top Eropa lainnya. Hal ini dibuktikan dengan jumlah pemain dan gol yang dicatatkan para legiun Asia. 

Dilansir dari data Opta Sports, dari Juli 1998 sampai 2019, tercatat ada 64 pemain asal Asia di Bundesliga dengan catatan total 3.926 pertandingan dan mencetak 427 gol. 

Dalam hal jumlah pemain dan gol, Bundesliga mengungguli Liga Inggris, Serie A, Ligue 1, dan Premier League yang digabung menjadi satu. 

Perkembangan pemain Asia di Bundesliga semakin pesat setelah 1998. Sejak tahun tersebut, Bundesliga menerima pemain dari hampir semua wilayah Asia yang meliputi Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Barat, dan Asia Timur. 

Ini sudah meliputi pemain-pemain ternama di era modern seperti Makoto Hasebe (mantan kapten Jepang), Ja-Cheol Koo (mantan kapten Korea Selatan), dan legenda China, Shao Jiayi.

Dalam dua dekade terakhir, empat pemain Asia yang mencatatkan penampilan terbanyak di lima liga elite eropa ada di Bundesliga. Mereka adalah Makoto Hasebe, Mehdi Mahdavikia, Vahid Hashemian, Ja-Cheol Koo.

Banyaknya pemain Asia di Bundesliga tak terlepas dari visi Bundesliga yang ingin membangun reputasi sebagai liga yang benar-benar global. Mereka juga memiliki koneksi kuat dengan Asia. Hal ini diakui langsung oleh salah satu CEO Bundesliga, Robert Klein. 

"Bundesliga telah mendapatkan reputasi sebagai liga yang benar-benar global, tetapi kami khususnya bangga dengan koneksi kuat Asia kami. Kami berharap dapat menyambut lebih banyak bintang Asia di tahun-tahun mendatang saat kami terus membangun hubungan yang kuat dengan sepakbola Asia dan para penggemarnya.” ujar Klein dikutip dari Business World

Robert Klein mengklaim Bundesliga Jerman menawarkan sepak bola yang otentik dan murni yang membuat para pemain Asia tertarik. 

“Banyak pemain Asia datang ke Jerman karena tertarik dengan sepak bola yang murni dan otentik- sepakbola sebagaimana seharusnya, "

Robert Klein mengakui bahwa para pesepak bola  Asia telah memainkan peran penting dalam kesuksesan liga  baik itu di lapangan maupun di luar lapangan dengan terlibatnya jutaan penggemar di seluruh benua.