In-depth

Pep Guardiola - Jose Mourinho: ‘Cinta dan Benci’ di Sepak Bola

Senin, 25 Mei 2020 16:23 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Dua pelatih papan atas  Eropa, Pep Guardiola dan Jose Mourinho pernah menjalin persahabatan 20 tahun yang lalu. Namun kini, keduanya terlibat dalam rivalitas yang sengit di jagat sepak bola.

Pep Guardiola dan Jose Mourinho awalnya berhubungan baik saat masih sama-sama di Barcelona. Mourinho datang ke Barcelona sebagai penerjemah dari pelatih Bobby Robson. Sementara Guardiola masih jadi gelandang andalan Blaugrana kala itu.

Mourinho kemudian naik pangkat jadi asisten pelatih Louis Van Gaal, yang berperan menyatukan visi tim yang sempat terpecah menjadi dua kubu, yaitu kubu Catalunya dan kubu pemain asing.

Blok Catalunya dipimpin oleh Guardiola sementara blok pemain asing oleh Luis Figo. Peran Mourinho saat itu jadi penyambung agar kesatuan Blaugrana tetap terjaga.

Meski menghadapi situasi krisis di internal klub, Mourinho dan Guardiola rupanya mampu membangun hubungan pertemanan yang sehat. Mourinho bahkan pernah memuji sosok pria Catalan dalan suatu wawancara.

“Ada orang yang lebih cerdas dari saya, yang berhasil menjual citra dirinya, dan citra tersebut sangat berbeda dari saya. Namun pada intinya, mereka berpikiran dengan cara yang sama dengan saya," jelas Mourinho soal Guardiola, dilansir dari Daily Mail.

Bukti lainnya, Mourinho memajang foto berukuran besar di rumahnya yang memperlihatkan momen dia tengah berpelukan dengan Guardiola pada tahun 1997, ketika klub masih diarsiteki oleh Bobby Robson.

“Ya saya masih menyimpan foto itu. Kami dulu sangat dekat,” tutur Jose Mourinho kepada stasiun TV Spanyol, Cadena Ser.

Awal Mula Bermusuhan

Namun, persahabatan keduanya retak sejak Guardiola menjadi pelatih Barcelona pada 200 hingga 2012. Sementara Mourinho mengambil tugas melatih klub rival abadi Barcelona, yakni Real Madrid sejak 2010 hingga 2013.

Tercatat, Mourinho sudah 16 kali menghadapi Guardiola. Namun, Mourinho baru memenangkan tiga laga melawan Guardiola. Sedangkan Guardiola sudah meraih tujuh kemenangan. Sisanya, enam laga berakhir imbang.

Puncak permusuhan kedua pelatih tersebut terjadi saat laga El Clasico 2010 di Santiago Bernabeu. Guardioa membuka perang dengan mengejek Mourinho saat konferensi pers di markas Real Madrid.

"Sungguh sebuah kehormatan bisa menghadapi Tuan Mourinho (panggilan Guardiola untuk Mourinho saat masih menjadi pemain). Tapi, untuk kali ini saya akan memanggilnya Jose saja," ucap Guardiola dikutip The Sun.

"Di ruangan ini (ruang pers Santiago Bernabeu), Mourinho adalah bos brengsek. Saya ingin mengingatkannya kalau kami pernah bekerja sama selama empat tahun. Kami sama-sama saling kenal," kata Guardiola.

Mourinho tentu tidak tinggal diam mendapat ejekan dari mantan sahabatnya itu. Mantan manajer Chelsea tersebut melancarkan serangan balasan.

"Dia merupakan pelatih yang fantastis, tapi saya sudah memenangkan dua gelar Liga Champions. Sedangkan dia baru sekali memenangkannya. Baru sekali saja dia sudah berani mempermalukan saya," balas Mourinho.

Perang Berlanjut di Liga Inggris

Keduanya tetap berseteru ketika sama-sama bertanggung jawab atas dua klub kota Manchester, Inggris. Pep Guardiola mengambil alih Manchester City, sementara Mourinho berlabuh ke Manchester United.

Namun persaingan keduanya tidak lagi sekeras saat masih memimpin dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid. Pasalnya, Man City di bawah asuhan Guardiola kian berkembang jadi tim yang tak terkalahkan.

Pada 2017, Chelsea di bawah Antonio Cote mengankat trofi Liga Inggris, kemudian di musim berikutnya Manchester City yang jadi juara. Sementara Manchester United tertinggal 19 poin di urutan kedua.

Setahun sesudahnya, Manchester City meraih gelar kedua berturut-turut, sedangkan Manchester United kian terpuruk hingga berujung pemecatan Mourinho dari kursi kepelatihan.

Kini, setahun setelah Mourinho tanpa pekerjaan, dia mengambil alih tugas melatih di Tottenham Hotspur, rival Man City lainnya di Liga Inggris.

Mourinho juga bertemu Guardiola di pertandingan antara Tottenham melawan Manchester City, namun persaingan mereka tetap tak sehebat dulu. Meski demikian, persahabatan mereka tetap tak bisa diselamatkan lagi.