Liga Indonesia

Apabila Liga 1 Diberhentikan, PSIS Sarankan Turnamen 2 Wilayah

Jumat, 29 Mei 2020 19:58 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
General Manager PSIS Wahyu Winarto saat melakukan jumpa pers di PSIS Office. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
General Manager PSIS Wahyu Winarto saat melakukan jumpa pers di PSIS Office.

INDOSPORT.COM – Kompetisi Liga 1 2020 saat ini belum bisa dipastikan apakah akan dilanjutkan atau diberhentikan di tengah jalan. Adanya pandemi Covid-19 membuat komponen sepak bola yang ada di Indonesia masih bingung menentukan soal kelanjutan kompetisi.

Apalagi Covid-19 belum tertantangi dengan baik di Indonesia mengingat jumlah korban yang terpapar mencapai angka lebih dari 20.000 per 29 Mei 2020.

Oleh sebab itu, beberapa klub Liga 1 ada yang mengusulkan kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Indonesia ini lebih baik diberhentikan dan diganti dengan turnamen ketika Covid-19 sudah mereda.

Salah satu yang mengusulkan kompetisi Liga 1 2020 diberhentikan dan diganti dengan turnamen adalah PSIS Semarang. Klub asal Jawa Tengah ini mengusulkan hal ini dengan melihat berbagai pertimbangan seperti kesehatan, akomodasi, dan situasi di kabupaten atau kota klub-klub peserta yang berbeda.

Apabila usul PSIS dan beberapa klub lainnya diterima dan disetujui oleh PSSI, maka manajemen klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini ingin adanya turnamen dengan format dua wilayah supaya memudahkan klub-klub peserta untuk mencari akomodasi.

Pembagian dua wilayah juga diharapkan oleh PSIS Semarang sesuai dengan letak geografis masing-masing klub peserta.

"Jadi tidak menggunakan sistem gugur. Kasihan juga baru sekali main kalah langsung gugur. Lebih adil jika ada grup. Jadi pakai klasemen dan bisa main dan bertemu dengan semua tim anggota," beber General Manager PSIS, Wahyu Winarto, Jumat (29/05/20) di Semarang.

Walaupun memiliki usulan tersebut, Liluk menyerahkan usulan PSIS ini ke PSSI sebagai induk sepak bola di Indonesia.

"Ini cuma pendapat kami saja yang melihat dari berbagai faktor. Mau bagaimana keputusan nanti, kami serahkan ke PSSI saja," pungkasnya.