Liga Spanyol

3 Fakta Terselubung di Balik Krisis Finansial Barcelona

Kamis, 4 Juni 2020 08:38 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© INDOSPORT
Di balik ramai-ramai berita pemotongan gaji Jilid II di Barcelona, ternyata ada tiga fakta yang jarang diketahui orang. Copyright: © INDOSPORT
Di balik ramai-ramai berita pemotongan gaji Jilid II di Barcelona, ternyata ada tiga fakta yang jarang diketahui orang.

INDOSPORT.COM -.Di balik ramai-ramai berita pemotongan gaji Jilid II di Barcelona, ternyata ada tiga fakta yang jarang diketahui orang. 

Krisis finansial serius diam-diam tengah mengintai raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona. Setelah Maret lalu memangkas gaji pemain sampai 70 persen, El Barca dikabarkan bakal melakukan hal serupa di awal bergulirnya lanjutan LaLiga musim ini. 

Pandemi virus Corona telah membuat Barcelona mengalami krisis finansial. Akibatnya pada akhir Maret lalu, para pemain Barcelona mengumumkan bahwa gaji mereka dipotong sampai 70 persen. 

Akan tetapi, pemotongan gaji tersebut sepertinya belum mampu menyelamatkan keuangan Barcelona. Nyatanya, Presiden Bartomeu kabarnya meminta pemain Barcelona kembali mengambil pemotongan gaji, meski LaLiga Spanyol segera bergulir mulai 12 Juni mendatang.

Dilansir dari Football Espana, Bartomeu dan direktur olahraga, Oscar Grau serta Albert Soler telah berbicara kepada para pemain saat mereka kembali berlatih pada 25 Mei kemarin.

Hal tersebut tentunya akan buruk bagi Barcelona. Pasalnya kini mereka sedang berusaha untuk bertahan di posisi puncak klasemen LaLiga Spanyol.

Ternyata, di balik kabar krisis finansial ini, ada tiga fakta yang jarang diketahui orang. Apa saja itu? Berikut ulasannya. 

1. 10 Juta Euro

Dilansir dari Sportskeeda, presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, meminta para pemainnya untuk merelakan gajinya dipotong sampai sebesar 10 juta euro. 

Tentu saja angka ini kolektif dan dibagi rata kepada para pemainnya. Hal ini dilakukan karena Barcelona memang tengah banyak sekali pengeluaran. 

Marca melaporkan bahwa antara pembayaran bonus dan pembayaran transfer, Barcelona harus membayar 630 juta pound lagi. 

Maklum, Barcelona musim lalu memang mendatangkan pemain-pemain mahal seperti Antoine Griezmann dan Frenkie de Jong. Masalahnya, Barcelona sampai harus meminjam uang untuk bisa mewujudkan transfer tersebut. 

2. Jual 5 Pemain

Kondisi keuangan Barcelona yang tengah memprihatinkan dikabarkan memaksa manajemen untuk secepatnya menjual lima bintang mereka. 

Kelima pemain itu adalah Coutinho, Dembele, Nelson Semedo, Arthur, dan Braithwaite. Kelima pemain ini dianggap menjadi beban keuangan karena bergaji besar namun gagal berkontribusi besar bagi klub. 

3. Barcelona Dikelola dengan Buruk

Jangan tertipu dengan uang banyak yang dikeluarkan Barcelona dalam membeli pemain. Faktanya, Barcelona adalah salah satu tim raksasa Eropa yang dikelola dengan buruk. 

Presiden mereka saat ini, Josep Maria Bartomeu, dianggap yang paling bertanggungjawab terhadap krisis finansial Barcelona. 

Besarnya persentase angka pemotongan gaji pada Maret lalu menunjukkan bahwa Barcelona tengah dalam masalah serius. 

Walau memiliki pemasukan besar, Barcelona diketahui merupakan klub sepak bola dengan angka pengeluaran gaji pemain terbesar di dunia yakni mencapai Rp8,7 triliun per tahun. 

Pendapatan terbesar Barcelona selama ini datang dari hak siar televisi, harga tiket pertandingan, merchandise, dll. Ternyata hal ini menjadi bumerang bagi mereka ketika pandemi corona terjadi. 

Barcelona sebetulnya bukanlah tim yang benar-benar sehat secara finansial. Blaugrana juga diketahui memiliki utang menumpuk. 

Utang ini terus membengkak seiring kebiasaan mereka membeli pemain dengan harga fantastis. Pembelian Antoine Griezmann saja diketahui berasal dari utang. 

Pada Oktober 2019, media Spanyol,AS, melaporkan total utang Barcelona mencapai 260,7 juta euro atau setara Rp4 triliun. 

Maka tak heran, goncangan yang mereka rasakan selama beberapa bulan ini akibat pandemi corona sangat  memengaruhi kondisi finansial klub. 

Hal ini tak dirasakan begitu telak oleh klub rival mereka seperti Real Madrid atau Bayern Munchen. Selain gaji pemain yang tak sebesar Barca, kedua klub ini juga memiliki perencanaan finansial yang lebih bagus.