Liga Indonesia

Miliki Rumput Sintetis, Perawatan Markas PSIS Cukup Unik

Minggu, 7 Juni 2020 13:14 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Lanjar Wiratri
© Media Pemkot Medan
Stadion Citarum sebagai homebase PSIS Semarang ternyata memiliki tingkat perawatan yang unik dan berbeda dari stadion-stadion lainnya. Copyright: © Media Pemkot Medan
Stadion Citarum sebagai homebase PSIS Semarang ternyata memiliki tingkat perawatan yang unik dan berbeda dari stadion-stadion lainnya.

INDOSPORT.COM - Stadion Citarum sebagai homebase PSIS Semarang ternyata memiliki tingkat perawatan yang unik dan berbeda dari stadion-stadion lainnya. Hal ini dikarenakan stadion berkapasitas 5.000 penonton ini menggunakan rumput sintetis yang berstandar FIFA.

Bambang Suryantoro selaku koordinator perawatan Lapangan Citarum mengatakan perawatan di tempat tersebut mudah-mudah gampang. Sehari-harinya ia dan timnya melakukan penyegaran dengan menggunakan mobil khusus supaya rumput sintetis tidak kusut.

Bambang justru menyoroti cuaca di Kota Semarang yang beberapa waktu terakhir sering hujan dikhawatirkan akan menumbuhkan rumput liar di tengah-tengah rumput sintetis.

Walaupun beralaskan rumput sintetis, di bawah permukaan rumput sintetis masih ada tanah bekas permukaan lapangan yang terdahulu sehingga terkadang membuat beberapa rumput liar tumbuh. Untungnya Bambang dan petugas perawatan lainnya selalu sigap untuk membersihkan rumput-rumput liar tersebut.

“Kalau pas banyak hujan harus sering-sering diawasi. Sebab di beberapa titik ada rumput asli yang tumbuh dan menganggu rumput sintetis,” ujar Bambang di Semarang.

Perlu diketahui, walaupun Liga 1 2020 diberhentikan sejak Bulan Maret dan PSIS tidak menggelar latihan selama hampir tiga bulan, manajemen klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini tetap berkomitmen menjaga Stadion Citarum.

Bahkan, manajemen PSIS juga harus merogoh kocek hingga angka Rp 150 juta setiap bulannya untuk melakukan perawatan dan pengelolaan Stadion Citarum sebagai wujud tanggung jawab usai diberi amanah Pemerintah Kota Semarang mengelola tempat tersebut.