Liga Indonesia

Eks Bos PSM Nilai PSSI dalam Dilema Besar Tentukan Nasib Liga 1 2020

Senin, 8 Juni 2020 12:07 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Herry Ibrahim
© Grafis: Yanto/INDOSPORT
Eks General Manager (GM) PSM Makassar, Husain Abdullah, menilai PSSI dalam dilema besar untuk menentukan nasib kelanjutan Liga 1 2020. Copyright: © Grafis: Yanto/INDOSPORT
Eks General Manager (GM) PSM Makassar, Husain Abdullah, menilai PSSI dalam dilema besar untuk menentukan nasib kelanjutan Liga 1 2020.

INDOSPORT.COM - Eks General Manager (GM) PSM Makassar, Husain Abdullah, menilai PSSI dalam dilema besar untuk menentukan nasib kelanjutan Liga 1 2020.

Sekadar informasi, Husain Abdullah menanggalkan jabatan sebagai GM PSM pada tahun 2012 silam dikarenakan ingin melanjutkan jenjang sekolahnya ke yang lebih tinggi.

"Saya bisa memahami situasi pelik yang dialami baik oleh PSSI, klub, maupun kondisi psikologis pemain dan suporter," ungkap Husain beberapa waktu lalu.

Husain menuturkan, para suporter sudah merindukan hiburan si kulit bundar setelah tiga bulan vakum dan begitupun dengan para aktor lapangan hijau.

"Suporter butuh hiburan dan pemain butuh panggung karena tentu merasa stres beristirahat tanpa pernah latihan apalagi bertanding," jelas Uceng, sapaan akrab Husain Abdullah.

Nyatanta, situasi tersebut justru membuat Husain menilai PSSI semakin berada dalam situasi yang sangat dilematis untuk menentukan apakah Liga 1 2020 dilanjutkan atau tidak.

"PSSI sendiri tidak mungkin melanggar protokol yang berkaitan dengan pandemi karena menyangkut nyawa dan keselamatan orang banyak," ujar Husain.

"Di satu sisi, sepak bola ini sebuah olahraga massa yang melibatkan pemain, ofisial, dan penonton dalam jumlah besar. Pada saat yang sama, pandemi mengharuskan untuk tinggal di rumah," tambahnya.

Adapun selama menjabat sebagai GM PSM Makassar, Husain Abdullah merupakan sosok yang berjasa dalam merumuskan program PSM Pra-Ligina.

Program yang membina bibit-bibit pesepak bola belia di Makassar tersebut terbilang sukses dimana Rasyid Bakri, M Rahmat, Kurniawan Karman, dan Aditya Putra Dewa merupakan segelintir hasilnya.