Liga Indonesia

Melihat Keurgensian Timnas Indonesia Akan Penggunaan Pemain Keturunan

Jumat, 12 Juni 2020 21:49 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Grafis: Yanto/Indosport.com
Melihat keurgensian Timnas Indonesia Akan Penggunaan Pemain Keturunan. Copyright: © Grafis: Yanto/Indosport.com
Melihat keurgensian Timnas Indonesia Akan Penggunaan Pemain Keturunan.

INOSPORT.COM - Melihat tingkat keurgensian yang dirasakan Timnas Indonesia untuk menggunakan jasa para pemain keturunan di Eropa saat ini. 

Seperti diketahui bahwa Indonesia memiliki banyak pemain muda dan bintang sepak bola keturunan yang tengah berkarier di luar negeri, bahkan tidak sedikit dari mereka yang menyatakan siap untuk memperkuat Timnas.

Beberapa pemain bintang Eropa yang sejak setahun silam sudah menyatakan kesiapannya membela Timnas Indonesia antara lain Sandy Walsh, Navarone Foor, hingga Keziah Veendorp.

Khusus nama terakhir, bek dari klub FC Emmen yang tampil di Eredivisie (kasta teratas Liga Belanda) tersebut mengaku sedang berusaha keras untuk bisa memperoleh paspor Indonesia sejak November tahun lalu.

"Saya ingin menjadi warga negara Indonesia dan membela Timnas. Tetapi saya masih harus mengurusi paspor saya terlebih dahulu," ucap Keziah kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Tidak cuma pemain senior, sejumlah wonderkid yang tengah naik daun pun beberapa kali melempar harapan agar PSSI maupun pelatih Timnas mau memberikan mereka kesempatan untuk ikuti TC.

Salah satunya adalah Elkan Baggot, bek berusia 17 tahun dan kini tengah menjadi rebutan Thailand serta Indonesia itu berkali-kali menyatakan kesetiaannya untuk membela Merah-Putih.

Kehadiran Elkan Baggot diprediksi bisa menambah kekuatan lini pertahanan, selain tampil gemilang di Liga Inggris ia juga punya postur tinggi sehingga tidak mengherankan jika FAT (federasi sepak bola Thailand) bersikukuh ingin mendapatkannya.

Lantas dengan banyaknya opsi pemain keturunan yang tampil gemilang di Eropa dan ingin membela Timnas Indonesia tersebut, apakah kekuatan mereka benar-benar diperlukan saat ini?

Hal ini bisa menjadi problema, pasalnya jika terlalu bergantung terhadap pemain keturunan Eropa bakal mencerminkan betapa rendahnya kualitas para pemain lokal serta mendiskreditkan bintang-bintang Tanah Air.

Padahal banyak talenta di pelosok nusantara yang jauh lebih mentereng, dan mungkin dengan sedikit polesan bakal menyaingi para pesepakbola top dunia.

Namun jika tidak mencoba memberi kesempatan para pemain keturunan tersebut, rasanya tidak adil lantaran mereka juga memiliki darah Indonesia dan berhak diberi peluang untuk membela negara mereka.

Lagi pun, banyak negara top Eropa yang juga ramai menggunakan pemain keturunan bahkan Prancis hampir 70 persen memainkan pemain berdarah campuran saat menjuarai Piala Dunia 2018.

Lalu jika melihat kondisi Timnas Indonesia saat ini terutama pasca dilanda pandemi Corona, apakah penggunaan pemain keturunan yang berkarier di Eropa sudah sangat dibutuhkan?