In-depth

Melihat Perbandingan Prestasi Indra Sjafri dan Shin Tae-yong

Senin, 22 Juni 2020 17:24 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ronald Seger/INDOSPORT
Berikut ini perbandingan prestasi pelatih Indra Sjafri yang siap besut Timnas Indonesia dan juru taktik asal Korea Selatan Shin Tae-yong. Copyright: © Ronald Seger/INDOSPORT
Berikut ini perbandingan prestasi pelatih Indra Sjafri yang siap besut Timnas Indonesia dan juru taktik asal Korea Selatan Shin Tae-yong.
Kiprah Shin Tae-yong dan Indra Sjafri

Pertama, tak ada salahnya melihat seluruh prestasi Indra Sjafri sejauh ini kala mengawali karier dari 2011 silam hingga sekarang.

Pelatih yang mengantongi lisensi AFC Pro itu sudah meraih gelar juara Piala AFF U-19 2013 serta menjadi peringkat ketiga pada 2017 dan 2018.

Kemudian merengkuh gelar juara Piala AFF U-22 2019 serta merebut medali perak SEA Games 2019 dan finis di posisi ketiga ajang Merlion Cup 2019.

Bertolak ke Shin Tae-yong, yang mengawali karier kepelatihan sejak 2014 silam ketika menjadi karetaker Timnas Korea Selatan lalu didapuk jadi asisten pelatih.

Lalu di 2015, eks Queensland Roar FC ini ditunjuk membesut Korea Selatan U-23 untuk mengikuti Olimpiade 2016 Rio dan tampil apik di fase grup.

Shin Tae-yong sukses imbangi Jerman dan kalahkan Meksiko serta Fiji. Namun terhenti di babak 16 besar setelah kalah dari Honduras.

Pada 2016, dirinya dipercaya memimpin Korea Selatan U-20 untuk ajang Piala Dunia U-20 2017 yang berlangsung di Negeri Gingseng itu.

Sempat tampil memukau di fase grup, Korea Selatan U-20 takluk dari Portugal pada babak 16 besar dengan skor 1-3 alias gagal juara di negara sendiri.

Kemudian di 2017, Shin Tae-yong didapuk menjadi kepala pelatih utama Korea Selatan yang mentas pada Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia.

Bahkan secara mengejutkan pelatih kelahiran Gyeongbuk itu bisa mengalahkan Jerman dengan skor 2-0. Meski gagal melaju ke fase 16 besar kala itu.

Bicara raihan gelar, Shin Tae-yong hanya bisa memenangi EAFF E-1 Football Championship 2017 bersama Korea Selatan dan menjadi gelar kelima negara tersebut.

Penjelasan ini tentu saja bisa disimpulkan sendiri oleh para pembaca. Menarik untuk melihat bagaimana sikap PSSI terhadap situasi yang sedang panas ini.

Terlebih konflik yang dialami oleh Shin Tae-yong dengan Indra Sjafri bisa saja merembet ke banyak hal. Sehingga PSSI harus bisa mendinginkan suasana.