Liga Inggris

Dimiliki Konglomerat, Guardiola: Chelsea dan Man City Merusak Tatanan Liga Inggris

Kamis, 25 Juni 2020 12:25 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Grafis: Yanto/Indosport.com
Bagi Pep Guardiola, kehadiran Chelsea dan Manchester City dengan dukungan pemiliknya membuat kontestan Liga Inggris tak nyaman. Copyright: © Grafis: Yanto/Indosport.com
Bagi Pep Guardiola, kehadiran Chelsea dan Manchester City dengan dukungan pemiliknya membuat kontestan Liga Inggris tak nyaman.

INDOSPORT.COM – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, tak segan menyebut timnya dan Chelsea sebagai perusak tatanan Liga Inggris setelah diambil alih pengusaha kaya raya.

Liga Inggris pekan ke-31 akan menampilkan duel menarik antara dua tim kaya raya, Chelsea vs Manchester City. The Blues yang kini bertengger di posisi empat  akan tampil mati-matian guna mengamankan posisinya di klasemen.

Man City yang tampil tanpa beban malah disebutkan akan menurunkan pemain lapis kedua. Kendati demikian, sang pelatih, Guardiola, merasa Chelsea tetaplah lawan yang kuat terlepas dari rencananya memilih pemain berdasarkan kondisi fisik.

“Mereka (Chelsea) selalu menjadi musuh yang kuat. Bersama Antonio Conte, mereka memenangkan liga dan itu terjadi empat tahun lalu.

“Dalam beberapa tahun terakhir, mereka tidak pernah banyak belanja pemain (seperti Man City). Tapi jika mereka mau, mereka bisa mendatangkan siapapun,” ujar Guardiola di laman resmi Man City.

Pep Guardiola menambahkan Chelsea baginya bukanlah musuh di atas lapangan semata. The Blues juga dianggapnya musuh di bursa transfer oleh Manchester City mengingat status kedua tim yang dimiliki oleh dua konglomerat.

Tak pelak Guardiola pun menyatakan bahwa kehadiran Chelsea dan Man City bersama para pemiliknya membuat beberapa kontestan Liga Inggris tak nyaman dan banyak memusuhi mereka.

“Ketika Abramovich mengambil alih Chelsea, itu terasa tak nyaman bagi peserta Liga Inggris dan kemudian Manchester City datang (dengan Sheikh Mansour) dan itu juga tak membuat peserta Liga Inggris lainnya nyaman,” tukasnya.

Kehadiran Roman Abramovich dan Sheikh Mansour sebagai pemilik Chelsea dan Man City memang dianggap merusak tatanan Liga Inggris. Pasalnya, kedua tim dianggap hanya memanfaatkan kekayaan sang pemilik untuk meraih sukses secara instan.

Terlepas dari hal tersebut, Chelsea dan Manchester City berhasil menjadi dua tim tersukses di Liga Inggris dalam satu dekade terakhir. Hal ini terlihat dari raihan gelar kedua tim selama 10 tahun terakhir.