INDOSPORT.COM - Ratusan suporter PSMS Medan melakukan aksi protes menolak dualisme dalam klub kebanggaan mereka, PSMS. Aksi dilakukan di depan para pengurus PSMS hasil Rapat Anggota Biasa (RAB) atau versi anggota klub PSMS di Medan, Sabtu (4/7/20).
Suporter yang tergabung dalam Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan itu menyerukan bahwa siap melawan pihak-pihak yang menciptakan kisruh di PSMS. Pihaknya hanya mengakui PSMS yang diakui PSSI dan PT. LIB (operator kompetisi) yang bermarkas di Kebun Bunga yang saat ini bermain di Liga 2 2020.
"Kami mengecam adanya dualisme di tubuh PSMS dari segi tim maupun kepengurusan. Kami mengecam pihak yang ingin menciptakan konflik dengan mengadakan rapat ilegal. Kami SMeCK hanya mengakui manajemen yang dianggap sah oleh PSSI dan LIB. Jangan usik PSMS! Kami SMeCK siap jadi lawannya," ucap Ketum SMeCK Hooligan, Lawren Simorangkir, dalam orasinya.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua PSMS hasil RAB, Adi Saputra, menjelaskan bahwa dia dipercaya klub anggota PSMS untuk mengisi kekosongan organisasi yang sebelumnya vakum.
"Tujuannya untuk menjadikan PSMS hebat. Jadi saya akan merangkul klub anggota PSMS," katanya.
Sementara mantan pemain PSMS, Badia Raja Manurung menegaskan tak ada pihak yang ingin dualisme tersebut. Pihak anggota klub sebagai pemilik suara diakuinya hanya menjalankan tugas agar pengurus PSMS diisi.
"Kami sebagai mantan pemain, bisa busuk lah nama kami bila merusak nama PSMS. Kami mantan juga pasti mau PSMS satu," terang Badia.
Kegiatan PSMS hasil RAB tersebut turut dihadiri beberapa mantan pemain PSMS seperti Abdul Rahman Gurning, Badia Raja Manurung, Yongky Haurissa, Bangga Gultom dan lainnya.
Sebagai informasi, Pengurus PSMS hasil RAB merupakan pilihan klub anggota PSMS dengan menunjuk Adi Saputra sebagai ketua umum pada 26 Januari lalu.