Liga Indonesia

Sempat Loyo, Saham Bali United Meroket Tajam 5,10% Meski Liga 1 Vakum

Rabu, 15 Juli 2020 18:34 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Saham Bali United diketahui meroket tajam hingga 5,10% meski kompetisi sepak bola tertinggi Indonesia Liga 1 2020 vakum hampir lima bulan. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Saham Bali United diketahui meroket tajam hingga 5,10% meski kompetisi sepak bola tertinggi Indonesia Liga 1 2020 vakum hampir lima bulan.

INDOSPORT.COM - Saham Bali United diketahui meroket tajam hingga 5,10% meski kompetisi sepak bola tertinggi Indonesia Liga 1 2020 vakum hampir lima bulan.

Ajang Liga 1 2020 dihentikan sementara oleh PSSI karena wabah virus corona (COVID-19) yang menerjang sebagian wilayah Indonesia sejak Maret lalu.

Keputusan ini diambil oleh PSSI agar para insan sepak bola Tanah Air bisa terhindar dari COVID-19 yang cukup membahayakan bagi umat manusia.

Hal tersebut sangat berpengaruh pada klub-klub yang berlaga di Liga 1. Tak terkecuali sang kampiun pada musim 2019 lalu, yaitu Bali United.

Pasalnya Serdadu Tridatu menjadi salah satu pioner klub sepak bola Asia Tenggara perdana yang terjun ke lantai saham sejak 17 Juni 2019 lalu.

Saham klub bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar itu bernama PT Bali Bintang Sejahtera TBK dengan kode emiten BOLA pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pergerakan kuat dan lemah sebuah saham terus berubah tiap harinya. Maka dari itu tak ada salahnya untuk mengetahui kondisi teranyar saham Bali United.

Pada awal Juli 2020, tepatnya Rabu (01/07/20), sekuritas Bali United bisa tembus ke angka Rp168 per lembar saham hingga ditutup pukul 16.00 WIB.

Seiring berjalannya waktu, saham klub yang dipimpin oleh Yabes dan Pieter Tanuri itu sempat merosot hingga Rp156 per lembar saham, Rabu (08/07/20).

Pergerakan selepas itu pun bisa dibilang cukup loyo karena tak mampu memberikan lonjakan luar biasa sampai bisa dilihat pada pertengahan pekan ini.

Tepatnya, Rabu (15/07/20), saham klub anak asuh pelatih Stefano Cugurra itu bisa meroket hingga Rp165 per lembar saham dengan volume hingga 182.500.

Pergerakan saham tersebut masih bisa berubah ke depannya. Menarik menyaksikan bagaimana Bali United menjaga eksistensinya dalam perkembangan saham mereka.