In-depth

Bukan 'Dibantu' Wasit, Barcelona Sendiri yang Buat Real Madrid Juara LaLiga

Jumat, 17 Juli 2020 13:08 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© David Ramos/Getty Images
Lionel Messi tertunduk lesu dalam laga Barcelona vs Osasuna Copyright: © David Ramos/Getty Images
Lionel Messi tertunduk lesu dalam laga Barcelona vs Osasuna
Masalahnya Bukan VAR, tapi Barcelona

Terlepas dari fakta soal VAR di atas, Barcelona sendiri musim ini seperti menggali kuburannya sendiri. Bagaimana mungkin keunggulan 12 poin dari Real Madrid mampu berbalik hingga kini harus tertinggal tujuh angka. 

Di tengah ketatnya persaingan juara LaLiga Spanyol dengan Real Madrid, performa Blaugrana mendadak menurun sejak sebelum dan selepas jeda pandemi COVID-19. 

Sampai pekan ke-27 lalu, Barcelona sebetulnya masih memimpin klasemen dengan mengumpulkan 58 poin. Blaugrana unggul dua angka dari Real Madrid di posisi kedua dengan 56 poin. 

Namun masuk ke pekan ke-33, kondisi berbalik di mana Barceloan (70 poin) kini tertinggal empat angka dari Real Madrid yang ada di puncak klasemen dengan raihan 74 poin. 

Real Madrid tampil gemilang dengan menyapu bersih enam kemenangan beruntun. Sebaliknya, Barcelona meraih hasil inkonsisten dengan meraih tiga hasil imbang dari empat laga terakhirnya. 

© Quality Sport Images/Getty Images
Barcelona menelan kekalahan Copyright: Quality Sport Images/Getty ImagesBarcelona menelan kekalahan

Juara bertahan LaLiga itu sangat kedodoran dan seperti kehabisan bensin. Melawan tim peringkat 16, Celta Vigo, mereka hanya main imbang 2-2 setelah unggul lebih dahulu. 

Begitu pula saat menjamu Atletico Madrid. Menguasai 72 persen penguasaan bola dan unggul 2-1 di babak kedua, lagi-lagi mereka berhasil disamakan. Pada laga ini Barca gagal mencetak gol dari permainan terbuka karena dua gol didapat dari kesalahan pemain lawan dan gol penalti Lionel Messi. 

Hasil ini melengkapi perolehan imbang tanpa gol mereka di pekan ke-30 saat bertamu ke markas Sevilla. Barcelona seperti kesulitan untuk mencetak gol. 

Semasa pandemi COVID-19 sampai dimulainya kembali LaLiga, Barcelona terus mendapat sorotan dari media di seluruh dunia. Penyebabnya apalagi jika bukan deretan masalah internal di dalam tim mereka. 

Di tengah persaingan sengit dengan Real Madrid, segudang masalah kini tengah menerpa Blaugrana. Dimulai dari pemecatan Ernesto Valverde dan juga Lionel Messi yang sempat bersitegang dengan Eric Abidal, direktur klub.

Masalah terkait kampanye hitam menyerang Gerard Pique dan Lionel Messi yang disinyalir berasal dari Josep Maria Bartomeu selaku presiden Barcelona saat ini. Tidak lupa juga terkait masalah pemotongan gaji hingga 70 persen akibat imbas virus corona.

Empat masalah krusial tersebut nyatanya memang membuat Messi kian kebakaran jenggot sehingga enggan meneruskan kerjasama jauh lebih lama lagi. Melansir laman berita Barca Universal, La Pulga kemungkinan besar akan hengkang jika Bartomeu tak pergi dari Camp Nou

Kondisi carut marut kepemimpinan Josep Maria Bartomeu tercermin dalam permainan Barcelona di empat laga terakhir. Barcelona mendadak hilang arah. Mungkin sudah dimulai sejak saat mereka disikat 2-0 oleh Real Madrid pada sepekan sebelum liga dihentikan. 

Tentu mereka masih bermain bagus layaknya sebuah tim besar. Namun, penampilan mereka memasuki pertengahan putaran kedua ini memang sangat kedodoran dibanding putaran pertama. 

Sejumlah pemain terlihat frustasi dan tak memiliki daya juang. Bagi tim sekelas Barcelona, hal ini tentu menjadi masalah. Di saat seperti ini, Real Madrid tampil konsisten dan tak terkalahkan sehingga akhirnya mengambil alih puncak klasemen. 

Hal inilah yang menjadi masalah sesungguhnya mengapa Barcelona kalah dalam perburuan gelar Laliga Spanyol musim 2019-2020 ini. Jadi, ketimbang menuding Real Madrid diuntungkan VAR, lebih baik Barcelona introspeksi diri.