Liga Indonesia

Persiapan Liga 1, Manajemen PSIS Semarang Kumpulkan Pemain Pekan Depan

Jumat, 24 Juli 2020 03:25 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
General Manager PSIS Wahyu Winarto saat melakukan jumpa pers di PSIS Office. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
General Manager PSIS Wahyu Winarto saat melakukan jumpa pers di PSIS Office.

INDOSPORT.COM - Manajemen PSIS Semarang berencana segera mengumpulkan pemainnya di Kota Lumpia sebagai salah satu bentuk persiapan menghadapi lanjutan Liga 1 2020.

Rencananya pada pekan depan para pemain yang berdomisili di dekat Kota Semarang akan dikumpulkan untuk membahas soal kontrak dan beberapa hal penting lainnya.

"Kami akan kumpulkan pemain. Mungkin tidak semua karena ada yang pulang kampung ke daerahnya dan negaranya,” tutur General Manager PSIS, Wahyu Winarto, Kamis (23/7/20).

"Mungkin bisa saja komunikasi akan dilaksanakan secara virtual. Yang intinya membahas soal kemungkinan kompetisi lanjutan, termasuk soal ketentuan dari PSSI terkait gaji pemain," cetusnya.

Pria yang akrab disapa Liluk ini juga menjelaskan bahwa pihak manajemen PSIS akan bersikap transparan dengan pemain dan tidak akan memaksakan kehendak secara sepihak.

“Kami tak ingin memaksakan pemain, maka perlu ada musyawarah antara manajemen, ofisial, dan pemain, sebaiknya bagaimana mempersiapkan tim ini untuk mengikuti kelanjutan Liga 1 2020," jelas Liluk.

Pihak manajemen PSIS juga akan menjelaskan terkait hak komersial yang diterima dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. 

Pasalnya, hampir sebagian klub Liga 1, termasuk PSIS, sebetulnya butuh hak komersial lebih dari Rp1,25 miliar per bulan, tapi kenyataannya PT LIB hanya mampu menyanggupi hak komersial Rp800 juta per bulan untuk semua klub Liga 1.

"Selain itu klub juga hanya memperoleh subsidi dari PSSI sekitar Rp800 juta per bulan. Padahal kebutuhan PSIS Semarang lebih dari itu," kata Wahyu Winarto. 

"Kami ingin minta masukan dan pendapat pemain, sebaiknya bagaimana menghadapi situasi seperti ini. Apalagi jika harus tanpa penonton, tentu akan ada pemasukan klub yang hilang," pungkasnya.