Liga Indonesia

Eks Pelatih Brasil Akui Pembinaan Sepak Bola di Indonesia Terlambat

Selasa, 28 Juli 2020 16:11 WIB
Penulis: Martini | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Shintya Anya Maharani/Indosport.com
Eks pelatih fisik Timnas Brasil U-15, Vitor Tinoco menjelaskan adanya perbedaan antara pembinaan pemain muda di Indonesia dan Negeri Samba. Copyright: © Shintya Anya Maharani/Indosport.com
Eks pelatih fisik Timnas Brasil U-15, Vitor Tinoco menjelaskan adanya perbedaan antara pembinaan pemain muda di Indonesia dan Negeri Samba.

INDOSPORT.COM - Eks pelatih fisik Timnas Brasil U-15, Vitor Tinoco menjelaskan adanya perbedaan antara pembinaan pemain muda di Indonesia dan Negeri Samba.

Dalam webinar Sekolah Olahraga Barito Putera (SOBP), Sabtu (25/07/20) lalu, Vitor Tinoco mengakui kualitas pemain muda dari Indonesia tak kalah dari para pemain Brasil, bahkan Eropa.

Namun, pembinaan dari level klub Liga 1 dan Liga 2 cukup terlambat, sementara Brasil, sudah memulai pembinaan dari akademi bahkan sejak pemain masih berusia belia.

"Kalau Brasil pemain dibina dengan bermain futsal sampai usia 11-12 tahun, baru transisi ke lapangan rumput. Usia 15 tahun, pemain diminta pilih futsal atau sepak bola," jelas Vitor Tinoco.

Mantan pelatih fisik Barito Putera itu juga menyoroti soal asupan nutrisi para pemain muda Indonesia, yang kemudian berdampak pada kekuatan fisik bahkan kualitas para pemain senior yang semakin menurun.

"Di Indonesia, pemain baru mulai masuk tim di usia 15, menurut saya terlambat. Selain itu, ada aspek budaya, termasuk soal nutrisi."

"Pemain Brasil makan banyak, Indonesia juga, tapi makanan di Indonesia banyak karbohidrat dan lemak, kalau di Brasil banyak protein," tuntas Vitor.

Sebagai salah satu mantan pelatih di Liga 1, Vitor Tinoco berharap ada pembenahan dari pembinaan sepak bola Indonesia, agar para pemain bisa unjuk gigi di level internasional.