Liga Indonesia

Bos Persik Kediri Bongkar Perhitungan di Balik Permintaan Hak Komersial

Kamis, 6 Agustus 2020 16:25 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
 Copyright:

INDOSPORT.COM - CEO Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, membeberkan perhitungan teknis di balik permintaan kenaikan hak komersial yang kemungkinan mencapai Rp1,2 miliar per bulan dalam lanjutan Liga 1 2020.

Perhitungan itu mencakup sejumlah aspek teknis, mulai dari asumsi kapasitas penonton pada stadion klub Liga 1, rataan harga tiket pertandingan hingga jumlah laga kandang tersisa bagi setiap klub.

Persik Kediri berasumsi, bahwa kapasitas rata-rata stadion di Liga 1 menampung 26.500 penonton. Kapasitas itu lalu dikalikan asumsi harga tiket pertandingan yang dibanderol Rp50.000, sehingga muncul angka Rp1,280 miliar.

"Setelah itu, dikalikan beberapa pertandingan home tersisa. Ketemunya Rp19,2 Miliar (jika masih punya 15 laga kandang)," beber Abdul Hakim Bafagih dalam rilis yang diterima INDOSPORT, Kamis (6/8/20).

"Dengan asumsi stadion terisi separuh dari kapasitas, kans pendapatan klub bisa mencapai Rp9,6 miliar. Lalu, setelah dibagi delapan bulan (masa kompetisi) menjadi Rp1,2 miliar. Itulah dasar perhitungan kami," cetusnya.

Sebelumnya, PSSI memutuskan kenaikan hak komersial Liga 1 menjadi Rp800 juta, dari Rp520 juta. Bagi Persik Kediri, nilai itu belum bisa menutup kerugian klub yang ikut terdampak pandemi virus corona, sehingga mereka mengusulkan hak komersial mencapai Rp1,2 hingga 1,5 miliar.

Usulan ini akan disampaikan dalam pertemuan dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi yang rencananya digelar sebentar lagi.