Bola Internasional

Cerita Striker Lebanon yang Terpental dan Hampir Tewas dari Ledakan

Jumat, 7 Agustus 2020 07:21 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Marwan Naamani/picture alliance via Getty Images
Striker asal Lebanon bernama Edmond Chehade benar-benar tidak menyangka dirinya bisa selamat dari ledakan mengerikan di kota Beirut. Copyright: © Marwan Naamani/picture alliance via Getty Images
Striker asal Lebanon bernama Edmond Chehade benar-benar tidak menyangka dirinya bisa selamat dari ledakan mengerikan di kota Beirut.

INDOSPORT.COM - Striker asal Lebanon bernama Edmond Chehade benar-benar tidak menyangka dirinya bisa selamat dari ledakan mengerikan di kota Beirut.

Dilansir dari Zingnews.vn, Edmond Chehade mengungkapkan kalau dirinya sempat mengendarai mobil keluar dari pelabuhan sebelum terjadi ledakan.

Namun tidak berselang lama, tiba-tiba mobil yang Edmond Chehade kendarai terpental hingga menyebabkan kaca mobil pecah dan dirinya mengalami luka.

"Mobil saya terlempar ke udara setelah ledakan. Ledakan terjadi di tempat penyimpanan dekat pelabuhan, dan saya harus ke sana pada siang hari. Jika aku pergi hanya terlambat 5 menit, aku pasti tidak akan bisa bertahan hidup," kata Edmond Chehade.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Eddychehade (@eddychehade) pada

Saat ini Edmond Chehade merupakan striker andalan klub kasta tertinggi Liga Lebanon bernama Nejmeh SC. Klub tersebut tercatat pernah menjadi runner up Piala AFC pada 2005 silam.

Sementara itu, ledakan dahsyat yang terjadi di ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa (4/7/2020) petang waktu setempat telah memakan banyak korban jiwa.

Hingga Kamis (6/8/2020) sudah ada 130 lebih korban meninggal dunia, 5.000 orang luka-luka dan 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Mereka terpaksa harus mengungsi karena tempat tinggalnya hancur.

Ledakan tersebut terjadi karena karena adanya 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di salah satu gudang di kawasan pelabuhan.

Amonium nitrat sendiri merupakan bahan kimia yang mudah meledak jika disimpan di ruang tertutup dengan tekanan suhu panas.

Presiden Lebanon, Michel Aoun, saat ini tengah menyusun tim untuk menyelidiki siapa yang harus bertanggung jawab atas ledakan tersebut.