In-depth

Sejarah Prancis Kawinkan Piala Eropa dengan Medali Emas Olimpiade

Selasa, 11 Agustus 2020 10:45 WIB
Editor: Indra Citra Sena
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Piala Eropa dan Olimpiade merupakan dua hajatan akbar olahraga yang rutin berlangsung secara berbarengan sejak 1960. Biasanya, Piala Eropa terlebih dulu bergulir pada Juni-Juli baru kemudian Olimpiade pada Agustus-September atau September-Oktober.

Sejauh ini, hampir seluruh pemenang, baik Piala Eropa maupun cabang sepak bola Olimpiade, selalu berbeda-beda setiap tahun penyelenggaraan. Pengecualian terjadi pada edisi 1984, di mana satu negara berhasil mengawinkan kedua titel tersebut.

Adalah Prancis yang sukses menggondol medali emas berkat kemenangan atas Brasil di partai puncak Olimpiade Los Angeles, 11 Agustus 1984. Prestasi ini dicapai hanya berselang 45 hari selepas Michel Platini memimpin tim menjuarai Piala Eropa 1984.

Mengandalkan pemain-pemain buangan skuat Piala Eropa, seperti Albert Rust, Dominique Bijotat, Francois Brisson, Daniel Xuereb, dan Guy Lacombe, Perancis mampu meredam permainan Brasil yang kala itu telah diperkuat Carlos Dunga (20 tahun).

Prancis memastikan medali emas berkat sumbangsih gol Brisson pada menit ke-55 dan Xuereb (62’). Brasil sempat beberapa kali menciptakan peluang, tapi ketangguhan lini pertahanan dan kiper Les Bleus alias Si Biru menggagalkan seluruh upaya Dunga cs.

“Kami bisa mengalahkan Brasil karena para pemain begitu kompak selama berada di atas lapangan," ujar pelatih Prancis di Olimpiade 1984, Henri Michel.

Kemenangan di final Olimpiade 1984 menjadi medali emas pertama dan satu-satunya buat Prancis sepanjang sejarah. Sebelumnya, prestasi terbaik mereka sebatas medali perak kala berstatus tuan rumah pada edisi 1900 di Paris.

Setelah 1900, Prancis pernah dua kali menembus semifinal (1908, 1920) serta empat kali melaju ke perempat final (1924, 1948, 1968, 1976). Kesuksesan Les Bleus kian lengkap karena berandil kembali mengangkat derajat Eropa Barat.