Liga Indonesia

Soal Nilai Subsidi Liga 1 2020, Begini Respons CEO Bali United

Minggu, 16 Agustus 2020 14:02 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Herry Ibrahim
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri.

INDOSPORT.COM - Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri, tak mempermasalahkan nilai subsidi yang diberikan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebesar Rp800 Juta per bulan. Serdadu Tridatu hanya ingin kompetisi Liga 1 2020 berjalan lagi.

Bali United termasuk tim dengan pengeluaran terbesar di Liga 1. Skuatnya dijubeli pemain-pemain berkelas dengan nilai kontrak yang pastinya tak murah.

Bila dibandingkan dengan subsidi Rp800 Juta per bulan yang diberikan PT LIB, tentu pengeluaran Bali United jauh lebih besar. Apalagi skuat Bali United musim ini berjumlah 36 pemain.

Namun, situasi ini tak mengurangi semangat Bali United melanjutkan Liga 1 2020. Mereka tetap antusias meski dengan konsekusensi tak ada pemasukan dari tiket pertandingan dan nilai subsidi Rp800 Juta.

"Dengan adanya dana subsidi tentunya akan membantu, tapi tidak mencukupi dari sana saja. Namun, kami ingin agar roda industri olahraga bisa bergerak lagi," ucap Yabes Tanuri.

Bali United rajin dalam mencari sumber dana untuk menghidupi klub. Selain menggenjot penjualan merchandise, Bali United getol berburu sponsor. Bahkan selama masa pandemi ini, mereka mengumumkan dua kesepakatan dengan sponsor.

Skuat Bali United pun masih utuh. Artinya, mereka tak mempermasalahkan renegosiasi kontrak yang dilakukan manajemen Bali United. Hanya Yabes Tanuri tak mau buka-bukaan soal renegosiasi kontrak.

"No comment," singkatnya.

Bali United telah memilih Stadion Sultan Agung, Bantul, sebagai home base pada lanjutan Liga 1 2020. Sama seperti Persija Jakarta dan PSM Makassar, Bali United sudah menemui pengelola serta Pemkab Bantul untuk "kula nuwun".