In-depth

RB Leipzig, Klub Paling Dibenci di Bundesliga Jerman yang Kini Berjaya

Selasa, 18 Agustus 2020 11:06 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Twitter @ChampionsLeague
Selebrasi para pemain RB Leipzig setelah tercipta gol kemenangan melawan Atletico Madrid di Liga Champions Copyright: © Twitter @ChampionsLeague
Selebrasi para pemain RB Leipzig setelah tercipta gol kemenangan melawan Atletico Madrid di Liga Champions
Dinasti Red Bull Kuasai Dunia Sepak Bola, Kontroversi dan Prestasi

Perjalanan Red Bull menguasai sepak bola bisa dilacak lebih dari satu dekade lalu, sebuah kisah yang penuh kontroversi dan prestasi.

Austria (Red Bull Salzburg) bukan satu-satunya sasaran Red Bull dalam menancapkan pengaruhnya di sepak bola. Dan di waktu relatif bersamaan pula, mereka mengincar level tertinggi sepak bola dunia, yakni ke liga tetangga, Bundesliga Jerman. 

Penjanjakan Red Bull dengan sepak bola Jerman sudah dimulai dari tahun 2006. Atas saran legenda hidup Jerman, Franz Beckenbauer, Red Bull akhirnya memutuskan berinvestasi di Kota Leipzig. 

Beckenbauer yang merupakan karib akrab Dietrich Mateschitz (pemilik Red Bull) memang tak asal pilih. Di kota itu memang ada sebuah klub potensial yang tengah sekarat, FC Sachsen Leipzig.

Red Bull pun berinvestasi 50 juta euro di klub kasta keempat Liga Jerman itu. Memiliki klub di Jerman memang tak sesimpel yang dibayangkan. Maklum tradisi 'klub kaya baru' seperti Man City di Inggris tidak lazim terjadi di Bundesliga. 

Hal ini segera menjadi batu sandungan bagi Red Bull. Investasi klub di FC Sachsen Leipzig akhirnya batal terwujud karena adanya penolakan dari otoritas sepak bola Jerman dan suporter klub. 

Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), menentang proposal klub baru dengan nama FC Red Bull Sachsen Leipzig karena mereka takut pengaruh kental perusahaan Austria itu menelan identitas klub. 

Peraturan DFB tidak memungkinkan untuk mengubah nama klub untuk tujuan iklan atau investor eksternal untuk mendapatkan suara terbanyak. Aturan ini sendiri berlaku dari mulai Bundesliga 1 sampai kasta keempat di bawahnya. 

Klub Baru Jerman yang Dibenci

Red Bull pun mulai menjajaki sejumlah klub di Jerman Barat seperti Fortuna Dusseldorf serta St. Pauli. Namun seperti halnya FC Sachsen Leipzig, rencana tersebut mengalami kesulitan hukum. 

Walau begitu, Red Bull tak kehabisan akal. Seakan tak bisa menolak saran Beckenbauer, Red Bull kembali melakukan penjajakan di Leipzig, Jerman Timur.

Namun kali ini mereka tak mengakuisisi klub kasta keempat. Alih-alih mengakuisisi klub profesional, mereka berniat membuat klub baru yang benar-benar didesain menjadi milik Red Bull. 

Aturan di Jerman memperbolehkan pembentukan klub baru dengan syarat harus bermain dari kasta kelima alias liga paling rendah.

Red Bull pun segera membeli klub amatir di barat Leipzig bernama SSV Markranstädt. Aturan DFB soal kepemilikan klub cuma berlaku untuk Bundesliga sampai kasta keempat. 

Itulah sebabnya Red Bull tak menemui hambatan saat membeli SSV Markranstädt. Bisa dibilang, SSV Markranstädt adalah klub profesional baru milik Red Bull. 

Pada 19 Mei 2009, klub RasenBallsport Leipzig pun lahir di Leipzig. Red Bull segera mempekerjakan orang-orang terbaik di level manajemen seperti Andreas Sadlo (chairman) dan Joachim Krug (direktur teknik). 

Penggunaan RasenBallsport (Lawn Ball Sports) sendiri merupakan 'plesetan' dari RB (Red Bull). Hal ini untuk mengantisipasi masalah di masa depan antara mereka dengan DFB terkait penggunaan nama sponsor di klub.  

Pada 2009, RB Leipzig resmi menjadi klub sepak bola kelima yang dimiliki Red Bull setelah Red Bull Salzburg, Red Bull Brasil, New York Red Bulls, dan Red Bull Ghana. 

Meski begitu, sebagian suporter Bundesliga tak suka dengan RB Leipzig karena dianggap telah mengakali regulasi dan merusak tradisi sepak bola Jerman yang anti terhadap investasi asing serta belanja pemain gila-gilaan. 

Skuat RB Leipzig beberapa kali mendapatkan perlakuan tak mengenakkan seperti pada 2016 ketika mereka dilemparkan kepala banteng oleh klub sesama Jerman Timur, Dynamo Dresden. Meski begitu, saat ini RB Leipzig tengah berjuang di Liga Champions membawa kehormatan Jerman dan Bundesliga.