Liga Italia

Ralf Rangnick Bongkar Niat Kejam AC Milan 'Khianati' Pioli

Kamis, 20 Agustus 2020 09:21 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Sport Bild
Mantan direktuk Red Bull, Ralf Rangnick, membongkar awal mula dirinya ditawari AC Milan menjadi pelatih di San Siro. Copyright: © Sport Bild
Mantan direktuk Red Bull, Ralf Rangnick, membongkar awal mula dirinya ditawari AC Milan menjadi pelatih di San Siro.

INDOSPORT.COM - Mantan direktuk Red Bull, Ralf Rangnick, membongkar awal mula dirinya ditawari AC Milan menjadi pelatih di San Siro.

AC Milan membatalkan kesepakatan dengan pelatih asal Jerman, Ralf Rangnick setelah melanjutkan kontrak Stefano Pioli hingga 2022.

Kini, dalam wawancara bersama La Gazzetta dello Sport, Rangnick membeberkan hal yang terjadi di belakang layar terkait rencana Milan menunjuk dirinya sebagai pelatih Rossoneri. 

"Saya pertama kali dihubungi Milan pada akhir Oktober, kala itu Rossoneri terpaut tiga poin dari zona degradasi," tutur Rangnick, memulai kisahnya. 

Secara tak langsung, hal itu membuat AC Milan terlihat ingin mengkhianati Stefano Pioli yang notebene baru bekerja beberapa hari saja. Diketahui, eks juru taktik Fiorentina itu dipekerjakan mulai 9 Oktober 2019 untuk menggantikan Marco Giampaolo.

Lebih lanjut, Rangnick menegaskan pula, dirinya sama sekali tidak pernah menandatangani kontrak dengan Milan atau memiliki klausul. 

"Saya tidak pernah membahas apapun di depan umum. Hal yang ingin saya tegaskan, saya tidak pernah menandatangani kontrak dengan Milan atau memiliki klausul. Sampai tiga minggu lalu, saya masih terikat kontrak dengan Red Bull," kata pria berusia 62 tahun tersebut. 

Ralf Rangnick juga menganggap keputusan Milan melanjutkan kerjasama dengan Pioli adalah hal yang tepat. Mengingat, Diavolo tampil perkasa pasca lockdown hingga finish di urutan 6 Liga Italia 2019/20.

"Milan adalah tim terbaik pasca kuncian pandemi. Jadi, perubahan (pelatih) bukan hal yang bijak. Pioli pantas mempertahankan pekerjaannya dan saya menghargainya. Terkait keputusan ini akan berguna dalam jangka menengah atau panjang, itu masalah lain," pungkasnya.