Liga Indonesia

Beri Kode, Bos PSIS: Kami Incar yangMakannya Gorengan, Bukan Spaghetti

Jumat, 21 Agustus 2020 08:21 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© dok. pribadi Yoyok Sukawi
Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS Semarang memberi kode terkait rekrutan baru untuk timnya jelang pelaksanaan lanjutan Liga 1 2020. Copyright: © dok. pribadi Yoyok Sukawi
Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS Semarang memberi kode terkait rekrutan baru untuk timnya jelang pelaksanaan lanjutan Liga 1 2020.

INDOSPORT.COM – Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS Semarang memberi kode terkait rekrutan baru untuk timnya jelang pelaksanaan lanjutan Liga 1 2020.

Menurut Yoyok Sukawi, sosok pemain baru yang ia incar merupakan sosok yang suka makan gorengan. Namun ucapan Yoyok Sukawi nampaknya hanya sebuah kiasan untuk menggambarkan bahwa pemain incaran Laskar Mahesa Jenar merupakan pemain lokal dan bukan merupakan pemain naturalisasi.

Pasalnya akhir-akhir ini lagi ramai diberitakan bahwa beberapa klub Liga 1 tengah mendatangkan pemain baru untuk dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

“Soal pemain baru kami incar yang makannya gorengan, bukan spaghetti,” kelakarnya kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT di Semarang, Kamis (20/08/20).

“Nanti akan kami umumkan secara resmi kalau sudah beres semua. Pokoknya pemain muda, berkualitas, dan bisa jadi bekal masa depan PSIS,” imbuh pria yang juga anggota Exco PSSI ini.

Yoyok Sukawi juga memastikan bahwa pemain yang PSIS incar masih cukup muda dan bertalenta. Ia menjelaskan bahwa timnya memang berkomitmen mengumpulkan pemain-pemain usia muda yang memiliki kualitas cukup baik demi kelangsungan tim dalam beberapa tahun ke depan.

“Yang pasti pemain muda. Dari awal PSIS memang mementingkan pembinaan usia muda. Itu sudah komitmen kami,” tandasnya.

Namun Yoyok Sukawi belum mau menjelaskan secara detail siapa pemain yang akan direkrut PSIS Semarang. Akan tetapi jika melihat gaya bahasa pria berusia 42 tahun ini, pemain yang diincar PSIS untuk lanjutan Liga 1 2020 merupakan jebolan kompetisi Elite Pro Academy.