Liga Inggris

Pep Guardiola Gagal Dapatkan Trofi Liga Champions, Yaya Toure: Waktunya Berbenah

Jumat, 21 Agustus 2020 11:42 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Getty Image
Mantan pemain Manchester City, Yaya Toure memberikan komentarnya setelah melihat Pep Guardiola belum bisa mendapatkan trofi Liga Champions musim ini. Copyright: © Getty Image
Mantan pemain Manchester City, Yaya Toure memberikan komentarnya setelah melihat Pep Guardiola belum bisa mendapatkan trofi Liga Champions musim ini.

INDOSPORT.COM - Mantan pemain Manchester City, Yaya Toure memberikan komentarnya setelah melihat Pep Guardiola belum bisa mendapatkan trofi Liga Champions musim ini.

Kegagalan Manchester City di kompetisi Liga Champions setelah mereka di tumbangkan oleh Olympique Lyon pada babak perempatfinal dengan skor akhir 3-1. Hal ini membuat pasukan Pep Guardiola harus tersingkir dan tidak bisa melanjutkan mimpinya untuk membawa pulang trofi SI Kuping Besar.

Sejak kedatangan Pep Guardiola sebagai pelatih di Manchester City pada tahun 2016, ia bersama anak asuhnya belum bisa memberikan trofi di kompetisi yang bergengsi di benua Eropa tersebut. Mereka hanya puas di posisi perempatfinal saja.

Kendati demikian, di bawah asuhan Pep Guardiola, Manchester City berhasil menjadi pesaing yang kuat dalam berkompetisi di Liga Inggris dua musim terakhir. Namun, musim ini mereka belum bisa mempertahankan gelar tersebut karena kalah atas Liverpool yang akhirnya menjadi juara.

Meski begitu, pendapat berbeda keluar dari mantan pemain Manchester City, Yakni Yaya Toure. Ia mengatakan bahwa mantan klubnya tersebut harus melakukan perubahan jika ingin bersaing di kanca Eropa musim depan.

“Manajer telah di rekrut untuk hal itu. Hanya untuk membawa trofi ini dan ketika Anda melihat mungkin Liverpool dan klub-klubh lain yang telah memenangkannya tanpa melakukan banyak hal di bursa transfer, itu cukup aneh dan sangat mengecewakan,” kata Toure dilansir dari Daily Mail.

“Semua orang tahu bahwa Pep Guardiola adalah manajer yang hebat, tapi pada saat segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan mereka, terkadang inilah saatnya untuk mengubah cara mereka melakukan hal-hal itu, kita lihat saya nanti,” tambahnya.

Yaya Toure mengetahui semua motode yang digunakan oleh Guardiola setelah bekerja di bawah asuhan sang pelatih di Barcelona dan Manchester City. Keduanya tidak selalu saling berhadap-hadapan, dengan Toure menyatakan bahwa posisi Guardiola sebagai salah satu pelatih terbaik sepanjang masa adalah sebuah omong kosong.

“Pep suka mendominasi dan ingin memiliki pemain yang patuh dan menjilat tangannya. Saya tidak suka dengan hubungan seperti ini. Saya menghormati pelatih saya, tapi saya bukan budaknya. Semua pemain pernah bertengkar dengan pelatih, begitu pun saya, tapi semua akan berdamai dan tidak untuknya,” kata Toure.

Pep Guardiola sendiri merupakan pelatih yang dinyatakan berhasil di kompetisi Liga Champions sejak dirinya menjadi manajer di klub asal LaLiga Spanyol, yakni Barcelona. Semenjak hengkangnya dan bergabung bersama Bayern Munchen, kesaktian itu tidak lagi berada pada pihaknya.

Terlebih saat menjadi pelatih di Manchester City dirinya juga merasakan nasib yang sama, tidak bisa memenangkan gelar juara Liga Champions. Yaya Toure menjadi saksi kegagalan Pep Guardiola saat menangani Citizens sebelum, ia mmutuskan hengkang pada tahun 2018 silam.