In-depth

Mengenal Kenny Tete, Bek Berdarah Indonesia yang Nyaris Bawa Lyon ke Final Liga Champions

Selasa, 25 Agustus 2020 21:01 WIB
Editor: Coro Mountana
 Copyright:
Kenny Tete

Lahir pada 9 Oktober 1995 di Amsterdam, Belanda, Kenny Tete ternyata memeroleh darah Indonesia dari sang ibu yang bernama Natascha Simon. Sedangkan sang ayah yang bernama Miguel Tete ternyata memiliki darah Mozambik, sebuah negara di benua Afrika.

Pada saat Miguel Tete berusia 5 tahun, ia bersama keluarga pindah ke Belanda setelah terjadi sebuah perang besar di Mozambik. Dibesarkan di Belanda, Kenny Tete ternyata sangat menyukai sepak bola sehingga langsung bergabung dengan tim muda Ajax Amsterdam pada usia 10 tahun.

Latihan keras terus dilahap oleh Kenny Tete agar bisa menjadi pesepakbola profesional suatu hari. Hingga akhirnya, Ajax Amsterdam memberikan kontrak profesional pertama bagi Tete pada 20 Juli 2012.

© Tjerkstra Media
Pemain Berdarah Indonesia Kenny Tete yang sempat bermain untuk Ajax Amsterdam dan kini jagi penggawa Timnas Belanda. (Foto: Tjerkstra Media) Copyright: Tjerkstra MediaPemain Berdarah Indonesia Kenny Tete yang sempat bermain untuk Ajax Amsterdam dan kini jagi penggawa Timnas Belanda. (Foto: Tjerkstra Media)

Meski begitu, menembus skuat inti Ajax Amsterdam sangatlah ketat mengingat talenta asal Belanda sangatlah sulit ditandingi. Akan tetapi berkat kerja keras, Tete akhirnya bermain juga di skuat inti pada 5 Februari 2015 melawan AZ Alkmaar.

Cerita berlanjut pada musim selanjutnya saat Kenny Tete nyaris membawa Ajax Amsterdam jadi juara Liga Europa. Sayang Kenny Tete yang saat itu bermain di Ajax Amsterdam asuhan Peter Bosz, harus kalah dari Manchester United yang dilatih Jose Mourinho di babak final.

Berhasrat ingin mencari kesempatan bermain di luar negeri, Kenny Tete pun memutuskan untuk hengkang ke Lyon pada 2017. Dan pada akhirnya hingga saat ini, Tete tetap setia membela Lyon.

© beinsports.com
Kenny Tete (Olympique Lyonnais) Copyright: beinsports.comKenny Tete (Olympique Lyonnais)

Di musim ini, meski Tete kalah saing dengan Leo Dubois, ternyata ia masih bisa bermain dalam 28 pertandingan bagi Lyon. Termasuk, 5 pertandingan di Liga Champions sekaligus menjadi saksi bagaimana Lyon sukses menyingkirkan Juventus dan Manchester City.

Di level timnas, Kenny Tete ternyata tidak memilih untuk membela Indonesia, negara ibunya. Padahal Kenny Tete sempat masuk dalam daftar 24 nama pemain keturunan Indonesia yang tersebar di Eropa hasil rilisan Kementerian Pemuda dan Olahraga saat itu.

Tete sendiri diketahui sudah membela Belanda dari usia junior hingga mengemas 13 caps bersama tim senior. Meski begitu, Tete tetap tidak melupakan asal usul ibunya yang berasal dari Indonesia.

“Ibu saya orang Indonesia. Bisa berbicara Bahasa Indonesia dengan lancar. Kami sekeluarga sering ke Indonesia dan nenek saya sering bolak-balik Belanda-Indonesia,” tutur Kenny Tete seperti dilansir dari Sepakbolanda.

Sebagai bek kanan, Kenny Tete adalah sosok yang sangat cepat dan pintar membangun serangan. Itulah Kenny Tete, bek berdarah Indonesia yang nyaris bermain di final Liga Champions musim ini bersama Lyon.