Liga Spanyol

Sanksi FIFA Akan Berlaku Jika Messi Tinggalkan Barcelona

Kamis, 27 Agustus 2020 15:28 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Nick De Marco menganggap sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akan berlaku kepada Lionel Messi jika memutuskan untuk hengkang dari Barcelona. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Nick De Marco menganggap sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akan berlaku kepada Lionel Messi jika memutuskan untuk hengkang dari Barcelona.

INDOSPORT.COM - Pengacara olahraga ternama, Nick De Marco, menganggap sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akan berlaku kepada Lionel Messi jika memutuskan untuk hengkang dari Barcelona.

Pada Selasa (25/08/20), dunia sepak bola dikejutkan dengan kabar bahwa Lionel Messi akan meninggalkan Barcelona dalam musim panas ini. Kepergian La Pulga sendiri sudah tercium sejak satu tahun yang lalu.

Semua itu berawal dari klausul kontrak yang membolehkan pemain asal Argentina itu meninggalkan Camp Nou secara gratis saat usianya sudah mencapai 32 tahun atau lebih. Saat ini, Messi sudah menginjak usia 33 tahun.

Klausul tersebut hanya berlaku sampai pada bulan Juni tahun 2020 lalu. Sementara pada musim panas 2019, Messi memutuskan untuk tidak mengaktifkan dan memilih untuk tetap bertahan di Barcelona.

Kendati demikian, La Pulga sendiri rupanya sudah berubah pikiran, lebih tepatnya saat Barcelona dikalahkan oleh Bayern Munchen dengan skor memalukan yakni 2-8. Ditambah lagi dengan performa buruk La Blaugrana di beberapa pertandingan yang dijalaninya.

Dalam Klausul nomor 24 tertulis, Messi bisa meninggalkan Barcelona secara gratis ketika kontraknya tersisa satu musim lagi. Dalam klausul tersebut juga tertulis, La Pulga bisa meninggalkan Barcelona secara gratis ketika sudah berusia 32 tahun dan mengajukan pengunduran diri langsung kepada manajemen.

Dua syarat yang terpenuhi di atas jadi modal besar Messi agar dapat meninggalkan Camp Nou pada bursa transfer musim panas 2020. Hanya saja, ada masalah di balik itu semua, yakni klausul tersebut ternyata aktif hingga 30 Juni 2020.

Selepas tanggal tersebut, klausul Messi sudah tidak aktif lagi. Alhasil, bagi para klub jika ingin mendatangkannya harus menebus harga lepas La Pulga yang terlalu tinggi, yakni 700 juta euro atau sekitar 12 triliun rupiah.

Karena itu, jika klausul yang diinginkan Messi tak bisa aktif, dirinya bisa saja memaksa hengkang ke klub lain pada musim panas 2020. Namun, andaikan Barcelona tidak merasa dihargai oleh pemain asal Argentina tersebut, mereka bisa saja mengajukan tuntutan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

“Jika Messi pindah dengan melanggar kontrak, penyelesaian akan berlanjut ke tangan FIFA. Berhubungan Messi orang Argentina, aturan FIFA yang berlaku. Jadi, nantinya bukan hukum Spanyol, Inggris atau Swiss, tetapi aturan FIFA langsung yang menyelesaikan masalah ini,” kata De Marco dilansir dari Sky Sport.

Sementara itu, kepergian Lionel Messi jelas sangat merugikan Barcelona tetapi ada dampak positif dari hal tersebut. Ini adalah waktu yang tepat bagi La Blaugrana untuk membangun tim bari tanpa ketergantungan kepada Messi.

Barcelona kini harus bisa menatap masa depan tanpa ada bintang asal Argentina tersebut. Klub yang bermarkas di Camp Nou harus bisa bersinar tanpa Lionel Messi karena mereka merupakan salah satu tim besar di dunia.