Bola Internasional

Dari Barcelona dan Real Madrid, Ini 5 Pemain Gagal yang Jadi Bintang

Rabu, 9 September 2020 16:11 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Isman Fadil
 Copyright:
3. Xavi (Barcelona)

Menyandang status gelandang terbaik di Barcelona dan mungkin LaLiga pada masanya, Xavi tak menyangka kesuksesan ini didapatnya dengan cukup susah payah. Bagaimana tidak? 10 tahun barulah kesempatan ini bisa terlaksana dan ia bahkan mengakui permainannya bak wiper mobil yang hanya bergerak dari kiri ke kanan.

"Saya tak pernah menyangka hingga 2008 akhirnya menjdai pemain utama setelah 10 tahun lamanya. Jika saya pergi beberapa tahun sebelumnya maka akan jadi tawa besar. Mereka bilang saya tak cukup hebat, Edgar Davids sempat mengatakan jika pergerakan membawa bola saya dari sisi ke sisi seperti pembersih kaca mobil," ucap Xavi.

Semenjak lulus dari akademi La Masia, Xavi memang kurang mendapat kepercayaan untuk bermain di lapangan. Barulah saat Pep Guardiola datang, ia menjadi daya tarik utama Barcelona hingga menjadi pusat jantung tim.

4. Luka Modric (Real Madrid)

Penampilan mengejutkan Timnas Kroasia saat gemilang lawan Spanyol di Euro 2012 membuat Real Madrid tertarik untuk rekrut Luka Modric dari Tottenham Hotspur dengan mahar 30 juta poundsterling (Rp576 miliar). Tapi ia justru sempat dianggap sebagai pemain gagal oleh beberapa fans.

Melalui voting media Spanyol, Marca, Modric mendapat banyak kritik dari fans Los Blancos yang menganggapnya hanya pemain bersinar sesaat bukan untuk jangka panjang. Bayangkan saja, ia hanya mampu cetak tiga gol saja dalam 33 musim perdana di Santiago Bernabeu.

Tapi pada akhirnya kemampuanlah yang berbicara, kegigihan Modric kian membuat Real Madrid gemilang terbukti lewat keberhasilan empat titel Liga Champions, dua gelar LaLiga, dan satu Copa del Rey. Pada 2018 lalu, ia bahkan sukses mengalahkan dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi lewat kemenangan Ballon d'Or.

5. Thierry Henry (Arsenal)

Talenta berbakat dari AS Monaco ini dikenal memiliki nama besar saat bergabung dengan Arsenal dan Barcelona. Siapa sangka ia lebih dulu dapat predikat pemain gagal sebelumnya dengan bergabung bareng Juventus.

Kala tunjukkan bakat hebat di Monaco, Henry langsung bikin Bianconeri tertarik dan dibeli dengan harga 10,5 juta poundsterling (Rp201 miliar). Sayang keputusan perginya itu hanya jadi petaka karena ia hanya mampu catatkan tiga gol di 16 pertandingan. Kurang dari semusim masa baktinya, dia lantas dijual lagi.

Arsenal cenderung beruntung mendapatkan Henry yang menjadi pemain andalan ditangan Arsene Wenger. Lewat torehan gol terbaik 228 kali di 376 laga, mantan pemain Timnas Prancis ini pun berhasil membuat namanya melambung saat bergabung dengan Barcelona dan membentuk trisula mematikan di Spanyol.