In-depth

Menguak Alasan Andrea Pirlo Mendatangkan Alvaro Morata

Rabu, 23 September 2020 15:56 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© juventus.com
Alvaro Morata dan Pavel Nedved Copyright: © juventus.com
Alvaro Morata dan Pavel Nedved
Alvaro Morata, Kunci dalam Formasi Pirlo?

Alvaro Morata tentunya bukan osok baru bagi Juventus, dan terlebih lagi Andrea Pirlo. Keduanya pernah sama-sama menjadi pemain di Allianz Stadium dari tahun 2014-2016.

Perpaduan keduanya menghasilkan tiga trofi bagi Juventus, yakni gelar Piala Super Italia 2014, Liga Italia, dan Coppa Italia 2014-2015. Jadi, dengan asumsi ini, maka Pirlo punya perhitungan khusus mengapa Morata adalah pilihan yang ia mau.

Andrea Pirlo membawa perubahan di tim Juventus yang ditanganinya saat ini. Selain line up, mereka turun dengan formasi yang tak diduga-duga pada laga perdana Serie A Italia melawan Sampdoria.

Perubahan pertama yang dilakukan Andrea Pirlo pada Juventus adalah dengan mengubah formasi menjadi 3-5-2 dengan Ronaldo dan Kulusevski berduet di depan. Formasi ini sudah sangat lama tidak dipakai untuk starter Juventus.

Selama ini, Juve biasa memakai formasi 4-3-3 atau pun 4-3-1-2 jika ingin memasukkan Paulo Dybala sebagai playmaker. Di bawah Pirlo, Juve kembali ke formasi tiga pemain belakang.

Terakhir kali Juve main dengan formasi ini adalah saat di bawah Antonio Conte. Tak heran memang, sebab Pirlo mengakui banyak terinspirasi dari seniornya tersebut. Dan Conte pun masih setia dengan 3-5-2 dalam membesut Inter Milan musim ini.

Perubahan formasi pun berimplikasi pada gaya bermain Juventus. Dibanding musim lalu, Juventus di bawah Andrea Pirlo bermain dengan memanfaatkan lebar lapangan.

Ternyata, taktik dari Pirlo ini bisa berdampak pada peran Alvaro Morata di Juventus. Secara natural, Alvaro Morata adalah seorang striker tengah tradisional.

Dirinya tidak bisa dimainkan sebagai penyerang sayap. Morata lebih tajam dan berguna jika dimainkan dengan duet striker di lini depan.

Maka, masuk akallah pembelian Morata oleh Juventus musim ini. Andrea Pirlo bisa menduetkan penyerang 27 tahun itu dengan striker anyar Bianconeri, Dejan Kulusevski.

Bahkan, Morata bisa mengancam peran Ronaldo di lini depan Juventus. Formasi 3-5-2 bukanlah formasi ideal untuk pemain seperti Ronaldo. Meski begitu, ini menjadi keuntungan tersendiri bagi Andre Pirlo dalam memperkaya taktik nantinya.

Apalagi, saat di Juventus dulu, Alvaro Morata juga sempat bermain dengan formasi 3-5-2 di bawah Antonio Conte. Menarik untuk menantikan aksi Morata di bawah asuhan Andrea Pirlo pada Serie A Italia musimi ini.