In-depth

Mengerikannya Trio Bad Guy: Suarez-Costa-Simeone di Atletico Madrid

Kamis, 24 September 2020 14:43 WIB
Editor: Coro Mountana
© Soccrates Images/GettyImages
Diego Costa, striker klub Liga Spanyol, Atletico Madrid Copyright: © Soccrates Images/GettyImages
Diego Costa, striker klub Liga Spanyol, Atletico Madrid
Diego Costa

Sebelum lebih jauh, kita coba melihat kembali seberapa bad guy-nya Diego Costa. Sama seperti Luis Suarez, Diego Costa adalah seorang petarung di lini depan, ia rela melakukan apapun demi bisa mencetak sebuah gol. 

Sifat bad guy-nya terlihat jelas saat Diego Costa bergabung dengan Chelsea. Ketika itu, Costa sering terlibat kasus baik itu dengan pemain lawan, bahkan hingga pelatihnya sendiri ketika itu, Jose Mourinho. 

Mulai dari menginjak kaki Emre Can hingga melempar rompi latihan ke Mourinho adalah sebagian tindakan bengalnya Diego Costa. Bahkan tak segan-segan ia bisa memprovokasi lawan sehingga mereka mendapat kartu merah gara-gara ulah Costa. 

Salah satu korbannya adalah mantan bek Arsenal, Gabriel Paulista yang terprovokasi dengan tindakan Costa hingga akhirnya menerima kartu merah. Pelatih Arsenal saat itu, Arsene Wenger pun menyebut tindakan Costa sebagai aksi yang menjijikan. 

Diego Simeone 

© UEFA - Handout/UEFA via Getty Images
Diego Simeone Copyright: UEFA - Handout/UEFA via Getty ImagesDiego Simeone

Melihat betapa bengalnya Costa dan Suarez, rasanya duet maut ini harus dilatih oleh sosok pelatih tak kalah bad guy juga. Kebetulan Atletico Madrid punya pelatih yang siap melakukan hal apapun meski keji demi kemenangan yaitu Diego Simeone. 

Sekitar 10 tahun terakhir, Simeone memimpin Atletico Madrid, Los Rojiblancos nyaris tak pernah bermain dengan indah. Atletico Madrid cenderung akan bermain pragmatis, mengandalkan kekerasan demi meraih kemenangan 1-0. 

Ternyata sifat bad guy Simeone yang menghalalkan segala cara demi kemenangan sudah terbentuk saat ia masih menjadi pemain. Yang paling terkenal tentu ketika Simeone mampu membuat David Beckham dikartu merah pada duel Inggris vs Argentina di Piala Dunia 1998. 

“Sebut saja wasit termakan oleh jebakanku. Anda bisa mengatakan bahwa jatuhnya diriku karena kaki Beckham,” 

“Tentu saja aku cerdas dengan membiarkan diriku terjatuh secara berlebihan. Kenyataannya itu bukan serangan yang mengganggu, itu hanya sentuhan dengan kaki dari belakang, tapi aku secara naluri medramatisirnya,” ungkap Simeone yang mengaku diving kepada BBC. 

Pada akhirnya apa yang dilakukan Simeone berhasil karena Argentina sukses mengalahkan Inggris setelah Beckham terkena kartu merah. Simeone sendiri menggambarkan gaya bermainnya seperti pria yang memegang pisau dengan giginya dan siap melakukan apapun demi menang. 

Trio Bad Guy 

© Grafis:Frmn/Indosport.com
Suarez-Costa-Simeone di Atletico Madrid Copyright: Grafis:Frmn/Indosport.comSuarez-Costa-Simeone di Atletico Madrid

Lalu apa yang akan terjadi dengan bergabungnya Suarez ke Atletico Madrid. Gampangnya saja coba bayangkan ada 3 orang dengan kepribadian sama sebagai seorang gladiator siap melakukan apapun demi menang lalu mereka bekerja sama. 

Tentu ini akan menjadi sangat mengerikan bagi setiap lawan yang akan dihadapi Atletico Madrid. Mereka akan menghadapi duet maut striker bengal yang dipimpin oleh pelatihnya, si raja bengal alias bad boy sejati. 

Tak bisa dibayangkan setiap lawan yang akan mencoba menyentuh Costa dan Suarez, pasti mereka akan bereaksi lebay seperti ada peluru menembus kulitnya. Belum lagi taktik super bertahan dan menghalalkan segala cara Simeone untuk menang. 

Pada akhirnya Atletico Madrid mungkin kembali hanya akan menjadi kuda hitam di LaLiga Spanyol maupun Liga Champions. Tapi percayalah untuk menang dari trio bad guy: Simeone-Costa-Suarez dibutuhkan mental dan kejeniusan lebih agar tak termakan provokasinya.