Bola Internasional

Gimnasia La Plata, Timnas U-19 dan Singgasana Raja Diego Maradona

Kamis, 8 Oktober 2020 19:49 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Marcelo Endelli/Getty Images
Diego Maradona dengan kursi singgasana bak raja yang diberikan untuknya Copyright: © Marcelo Endelli/Getty Images
Diego Maradona dengan kursi singgasana bak raja yang diberikan untuknya
Panggung Diego Maradona dan Penyelamatan Degradasi Gimnasia La Plata

Gimnasia La Plata adalah klub yang bermarkas di kota La Plata, Provinsi Buenos Aires, Ibu Kota Argentina. Didirikan sejak tahun 1887, Gimnasia La Plata sendiri saat ini bermain di divisi utama Liga Argentina.

Nama klub Gimnasia La Plata sendiri awalnya sangat jarang didengar, hingga akhirnya legenda hidup sepak bola dunia, Diego Maradona, memutuskan untuk menjadi pelatihnya.

Diego Maradona resmi melatih Gimnasia La Plata pada tanggal 6 September 2019 silam. Semenjak saat itu, terjadi banyak drama yang dialami oleh Maradona dan juga klub tertua di benua Amerika tersebut.

Salah satu drama yang masih diingat adalah saat Maradona memutuskan untuk berhenti melatih klub berjuluk Lobo itu, beberapa bulan usai resmi diumumkan sebagai pelatihnya. Alasannya adalah dirinya muak dengan konflik internal yang terjadi di jajaran manajemen klub.

Namun uniknya, dia kembali menjadi pelatih Gimnasia dan menuai banyak reaksi positif untuk klub. Salah satu buktinya adalah meningkatnya jumlah fans Gimnasia La Plata sebanyak 5.000 orang.

Tak hanya itu, setiap pertandingan kandang Gimnasia juga terdapat sebuah penyambutan dari para fans kepada Maradona sebelum pertandingan dimulai.

Bahkan, pihak klub pun memberikan sebuah kursi bak singgasana raja kepada Diego Maradona. Alasannya? Dilansir The Sun, selain karena Maradona adalah sosok legenda di Argentina, tapi juga mereka menganggap bahwa eks Napoli itu membawa sebuah keberuntungan. 

Keberuntungan tersebut berupa Gimnas La Plata yang tidak akan mengalami penurunan kasta atau degradasi di Liga Utama Argentina di tahun 2020 dan 2021. Padahal, hal ini tak lepas dari keputusan promotor Liga Argentina untuk meniadakan sistem degradasi hingga tahun 2021 karena pandemi virus corona.