In-depth

Sejarah Bentrok 2 Mutiara Hitam Beda Benua yang Melegenda, Pele vs Eusebio

Minggu, 11 Oktober 2020 14:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Twitter The League Magazine
Perjumpaan dua legenda berjulukan Mutiara Hitam, Pele dan Eusebio, 11 Oktober 1962. Copyright: © Twitter The League Magazine
Perjumpaan dua legenda berjulukan Mutiara Hitam, Pele dan Eusebio, 11 Oktober 1962.

INDOSPORT.COM - Jagat sepak bola era 1960-an diramaikan dengan adanya dua pemain legendaris beda negara yang seumuran dan kebetulan memiliki julukan serupa, yakni A Perola Negra alias Si Mutiara Hitam. Siapa lagi kalau bukan Pele (Brasil) dan Eusebio (Portugal).

Baik Pele maupun Eusebio sudah berpendar bareng klub dan tim nasional masing-masing sejak usia belia. Pele bahkan sudah memenangi Piala Dunia pada usia 17 tahun (1958) bareng Brasil, sedangkan Eusebio meraih Piala Champions pada usia 20 tahun (1961-1962) berseragam Benfica.

Takdir lantas mempertemukan kedua Mutiara Hitam ini dalam ajang Piala Interkontinental. Pele bersama Santos menyandang status kampiun Copa Libertadores 1962, sementara Eusebio di Benfica adalah jawara Piala Champions 1961-1962.

Ibarat sebuah penentuan manakah klub terbaik di dunia kala itu lantaran belum mengenal Piala Dunia Klub yang sesungguhnya baru diputar puluhan tahun kemudian pada 2000. Santos menjadi representasi Amerika Latin dan Benfica mewakili Benua Eropa.

Piala Interkontinental saat itu masih memakai format kandang-tandang. Santos bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu dan sukses memetik kemenangan tipis 3-2 di Stadion Maracana berkat sepasang gol Pele plus aksi Coutinho.

Berikutnya, giliran Benfica yang menjamu Santos di Estadio da Luz pada 11 Oktober 1962. Kubu tuan rumah bermaksud membalas kekalahan sekaligus memastikan trofi Piala Interkontinental di hadapan publik sendiri.

Benfica pantas jemawa menjelang laga karena menyimpan modal mentereng berupa 100 persen kemenangan kandang di semua ajang (Liga Portugal dan Piala Champions) sepanjang musim terdahulu (1960-1961) hingga Oktober 1962.

Namun, apa yang terjadi di atas lapangan sungguh mengejutkan. Benfica seperti diajari bermain sepak bola, terutama oleh satu pemain bernama Pele yang waktu itu bahkan belum genap berusia 22 tahun.

Awalnya, Pele cuma menyarangkan dua gol hingga turun minum. Dia baru menyempurnakan kontribusinya menjadi hattrick di babak kedua, ditambah sumbangsih Coutinho dan Pepe, yang memaksa Benfica terbantai 0-5 sampai lima menit sebelum bubaran.

Benfica sejatinya masih berkeyakinan bisa memukul balik Santos karena berkaca kepada memori final Piala Champions enam bulan sebelumnya saat Eusebio dkk. mampu menceploskan tiga gol di babak kedua dan menang 5-3.

Akan tetapi, Pele benar-benar menghancurkan mental bertanding Benfica. Momentumnya adalah ketika sang legenda 'menari-nari' di area pertahanan tuan rumah lalu mengelabui empat pemain sebelum mengirim operan matang kepada Coutinho yang tinggal melepaskan sentuhan ringan ke gawang.

Lantas bagaimana dengan Mutiara Hitam Benfica, Eusebio. Malam itu bukanlah miliknya. Dia memang sempat mencetak gol penipis kekalahan pada menit ke-85, tapi harus menanggung malu akibat sekali terkena nutmeg alias dikolongi oleh Mutiara Hitam kubu sebelah.

“Tadinya saya sempat berharap bisa menghentikan Pele, tetapi usai laga saya justru diyakinkan bahwa dia adalah pesepak bola yang berasal dari planet lain. Saya dikerjai oleh seorang alien," cetus kiper Benfica kala itu, Costa Pereira.

Pele dan Santos pun berhak membawa pulang trofi Piala Interkontinental yang sekaligus merupakan prestasi perdana di ajang ini. Keunggulan agregat 8-4 juga menjadi skor paling telak dalam format kandang-tandang.

Sebaliknya, Benfica mesti gigit jari lantaran kembali gagal memenangi Piala Interkontinental. Kesempatan pertama setahun terdahulu berakhir menyakitkan setelah ditekuk Penarol dengan skor 1-2.

Susunan Pemain

Benfica (4-1-5): 1-Costa Pereira; 2-J. Santos, 3-Raul Machado, 4-D. Cavem, 5-Fernando Cruz; 6-H. Fernandes; 10-Mario Coluna, 7-Jose Augusto, 8-Santana, 9-Eusebio, 11-Antonio Simoes
Cadangan: -
Pelatih: Fernando Riera (Chi)

Santos (4-2-4): 1-Gilmar; 4-Olavo, 2-Mauro Ramos, 6-Calvet, 3-Dalmo; 5-Zito, 8-Lima; 7-Dorval, 9-Coutinho, 10-Pele, 11-Pepe
Cadangan: -
Pelatih: Lula

Stadion: Estadio da Luz (73.000)
Gol: Eusobeio 85', Santana 89'/Pele 15', 25', 64', Coutinho 48', Pepe 77'
Wasit: Pierre Schwint (Pra)
Kartu Kuning: -
Kartu Merah: -