Bola Internasional

Sisi Lain Ole Gunnar Solskjaer: Dibenci Warga Norwegia karena Melindungi Pemerkosa

Minggu, 11 Oktober 2020 19:18 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© The Sport Rush
Noda hitam menghiasi perjalanan Ole Gunnar Solskjaer di sepak bola kala dirinya melindungi pemerkosa pada sosok Babacar Sarr hingga dibenci warga Norwegia. Copyright: © The Sport Rush
Noda hitam menghiasi perjalanan Ole Gunnar Solskjaer di sepak bola kala dirinya melindungi pemerkosa pada sosok Babacar Sarr hingga dibenci warga Norwegia.

INDOSPORT.COM – Nama Ole Gunnar Solskjaer dianggap sebagai pahlawan dan legenda oleh Manchester United hingga saat ini. Namun noda hitam ada dalam perjalanan hidupnya sehingga dicecar oleh warga tanah kelahirannya, Norwegia.

Nama Solskjaer harum saat dirinya menjadi penentu kemenangan Man United di final Liga Champions 1998/99. Golnya di masa injury time membuat Setan Merah merengkuh treble winners.

Sebagai pemain, Solskjaer dijuluki ‘Baby-Faced Assasin’ karena wajahnya yang terlihat imut namun garang di depan gawang. Ia pun menjadi salah satu super sub (pemain pengganti) terbaik di dunia sepak bola.

Karier cemerlangnya bersama Man United sebagai pemain pun membuat namanya harum di Old Trafford hingga dirinya memutuskan gantung sepatu pada tahun 2007.

Setelahnya, layaknya mantan pemain sepak bola  pada umumnya, Solskjaer mengambil karier sebagai pelatih. Karier kepelatihannya ia mulai bersama tim muda Man United.

Kini ia berstatus pelatih tim utama Man United dan dianggap penyelemat kala mengambil alih kursi kepelatihan dari tangan Jose Mourinho. Tren menanjak ditunjukkan Setan Merah di bawah arahannya.

Ada alasan khusus mengapa Solskjaer ditunjuk sebagai pengganti Mourinho. Hal ini tak lepas dari pengalamannya melatih bersama Cardiff City dan Molde.

Memang bersama Cardiff City catatannya terbilang buruk hingga degradasi. Namun bersama Molde, ia mampu membawa tim asal Norwegia ini menjadi kampiun liga.

Prestasi membanggakan yang ia buat bersama Molde pun tak selamanya dikenang banyak orang, terutama warga Norwegia. Sebab, noda hitam pernah menghiasi kariernya sebagai pelatih Molde di mana ia terkesan melindungi pemerkosa yang merupakan anak asuhnya sendiri, Babacar Sarr.

Tak tanggung-tanggung, Babacar diketahui melakukan pemerkosaan sebanyak lima kali di mana empat aksi bejat ini ia lakukan di Norwegia dan satu kali aksi bejatnya dilakukan di Swedia.

Aksi bejat pertama Babacar dilakukan di Swedia pada 2015. Namun kasus ini dicabut pihak kepolisian karena investigasi yang dilakukan pihak berwenang tak menemui hasil.

Singkat cerita, usai terkena kasus pemerkosaan di Swedia, Babacar lantas diboyong Molde dari Sogndal pada 2016. Molde saat itu ditukangi untuk kedua kalinya oleh Solskjaer.

Selama membela Molde, Babacar nampak tak kapok dengan aksi pemerkosaan yang ia lakukan. Total empat aksi pemerkosaan ia lancarkan selama berada di tim tersebut.

Atas tindakannya, pada 2018 Babacar dinyatakan bersalah. Ia diadili pada Agustus 2018 dan hanya ditahan selama tiga hari. Babacar pun dikenai ganti rugi saja. Tak lama berselang, pihak pengadil mengajukan banding atas kasus ini.

Tentu apa yang dilakukan Babacar Sarr mendapat kecaman dari warga Norwegia. Namun kecaman terparah menyasar kepada Solskjaer yang dianggap melindungi dirinya.

Saat Babacar dinyatakan bersalah, Solskjaer nampak acuh dengan moralitas di tengah masyrakat dan memilih fokus ke lapangan. Ia bahkan membuat pernyataan dan tindakan kontroversial terkait kasus Babacar selama di Molde.

Pernyataan dan tindakan kontroversial Solskjaer yang membuat warga Norwegia marah besar yakni saat ia menyebut bahwa dirinya takkan meninggalkan Babacar dan memainkannya selama kasus ini mencuat di kampung halamannya.

Parahnya lagi, Solskjaer seakan menantang protes para warga Norwegia yang membentangkan spanduk dan menyanyikan chants anti pemerkosaan di laga Molde dengan menunjuk Babacar sebagai kapten tim.

“Kami (Molde) akan melihat kapan kasus itu (pemerkosaan) selesai. Tetapi, kami percaya terhadap pemain kami dan mengambil keputusan yang kami buat (menunjuk Babacar sebagai kapte),” ucap Solskjaer dikutip dari The Telegraph.

Kepercayaan yang diberikan Solskjaer kepada Babacar memang tak salah dalam sepak bola. Namun bagi warga Norwegia yang terlanjur kesal dengan aksi bejat Babacar, memainkannya dan bahkan menjadikannya kapten tim adalah dosa besar.

Apalagi bagi ayah salah satu korban pemerkosaan Babacar. Ayah dari korban ini merupakan pendukung militan Molde. Tentu tak bisa dibayangkan bahwa anaknya menjadi korban pemerkosaan pemain tim pujaannya.

Bahkan ayah dari korban tersebut meminta Molde tak memainkan Babacar hingga ia mendapat hukuman. Namun, Molde dan Solskjaer bergeming dan terus memainkannya.

Kisah Babacar dan cara Solskjaer melindunginya pun berakhir saat Solskjaer pindah ke Man United pada Desember 2018. Setelah Solskjaer hengkang, Babacar pun ikut hengkang sebulan kemudian.

Babacar hijrah dan bermain di Rusia yang tidak memiliki ekstradisi sehingga kasusnya pun tak dapat diteruskan Norwegia. Lalu Babacar berkarier di Arab Saudi yang juga tak menganut ekstradisi.

Hingga kini, kasus ini pun tak diteruskan karena Babacar Sarr tak kunjung hadir ke Norwegia. Agar para korban mendapatkan keadilan, Ia sendiri harus berada di Norwegia untuk menjalani persidangan atas perbuatan kejinya.

Sedangkan Ole Gunnar Solskjaer masih berada di Inggris untuk menjalani kariernya bersama Manchester United, meski santer dilaporkan kapasitasnya sebagai pelatih mulai dipertanyakan dan bakal dilengserkan dari statusnya saat ini.