INDOSPORT.COM - Direktur olahraga Lechia Gdansk, Janusz Melaniuk, mengatakan sempat khawatir ketika baru merekrut Egy Maulana Vikri pada 2018 lalu. Manajemen berpikir Egy akan kesulitan beradaptasi dengan sepak bola dan kehidupan di Polandia
Lechia lantas menaruh perhatian besar, sebab Egy kala itu masih berusia 18 tahun dan hanya seorang diri di Polandia. Namun, perlahan pemain asal Sumatera Utara itu membuktikan diri bisa beradaptasi hingga saat ini.
"Saya pertama kali dengar pemain ini dari salah satu agen yang bekerja untuk klub. Pada pembicaraan pertama dia menyebut Messi dari Indonesia," buka Janusz Melaniuk dilansir dari Rakuten Sports.
"Sejujurnya kami agak khawatir dan menaruh banyak perhatian terhadap Egy agar dia bisa beradaptasi dengan mudah dalam kondisi apapun. Karena Polandia dan Indonesia adalah dua negara yang sangat berbeda," imbuhnya.
Sementara itu, Egy menyatakan berani berkarir di Eropa karena tertantang untuk membuktikan diri. Dirinya ingin membuka jalan bagi pemain muda seusia dirinya untuk keluar dari zona nyaman dan menunjukan kualitas pemain Indonesia layak diperhitungkan.
"Tantangannya bagi saya adalah ingin menunjukan bahwa anak Indonesia juga bisa karena banyak yang ragu dan banyak talenta di Indonesia merasa kurang mampu bersaing dan bermain di Eropa," tuturnya.
"Saya disini ingin membuka harapan, bahwa kita semua bisa bermain dimananpun khususnya Eropa," pungkas jebolan SKO Ragunan tersebut.
Egy Maulana Vikri dikontrak tiga tahun oleh Lechia Gdansk dan kontraknya berakhir tahun depan. Meski belum jadi pilihan utama di tim senior, pemain 18 tahun itu lebih sering dimainkan pada tahun ini.