In-depth

Stop Mengeluh dan Mulai Bercermin Diri Fabio Quartararo!

Rabu, 28 Oktober 2020 21:31 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Sadiq Asyraf/Getty Images
Fabio Quartararo menjalani MotoGP 2020 dengan hasil 'gado-gado', ia pun diminta untuk tidak banyak mengeluh dan mulai tampil konsisten. Copyright: © Sadiq Asyraf/Getty Images
Fabio Quartararo menjalani MotoGP 2020 dengan hasil 'gado-gado', ia pun diminta untuk tidak banyak mengeluh dan mulai tampil konsisten.

INDOSPORT.COM - Fabio Quartararo menjalani MotoGP 2020 dengan hasil 'gado-gado'. Ia pun diminta untuk tidak banyak mengeluh dan mulai tampil konsisten.

Seluruh mata pencinta MotoGP dunia tertuju pada Fabio Quartararo ketika dirinya dengan apik mampu menjuarai seri pertama MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol, mengasapi Vinales dan Dovizioso. 

Namun, tak cukup disitu, Quartararo kembali membuat kagum dengan menjadi juara di seri kedua pada GP Andalusia. Ia sanggup finis pertama unggul dari Maverick VInales dan Valentino Rossi. 

Quartararo yang mendapat gelar rookie 2019 mendadak di atas angin lantaran rival terberatnya, yakni Marc Marquez dipastikan absen panjang setelah mengalami kecelakaan di Sirkuit Jerez yang mengakibatkan cedera bahu. 

Namun, perlahan tapi pasti, pencapaian Quartararo di MotoGP 2020 menurun. Sejak menjuarai GP Andalusia, Quarataro selalu gagal menembus enam besar. 

Secara berturut-turut ia finis di posisi ke-7 (GP Ceko), 8 (GP Austria), 13 (GP Styria), dan yang terburuk saat ia gagal finis di GP San Marino. Di saat penampilannya terus menurun, kejutan demi kejutan terjadi di podium MotoGP di mana hadir pemenang yang berbeda-beda hampir tiap serinya. 

Hal ini secara tak langsung menolong Quartararo di klasemen pembalap karena pesaing dirinya seperti Dovizioso dan Vinales juga gagal tampil konsisten. 

Melihat kondisi ini, Quartararo pun mengeluh. Ia bukan mengeluh karena kemampuannya, tetapi dengan motor tunggangannya, Yamaha YZR-M1. 

Beberapa kali dalam sesi wawancara di media ia mengeluhkan persoalan akselerasi dan kecepatan motor milik tim Petronas Yamaha SRT itu. 

Meski begitu, Quartararo mulai memperbaiki penampilannya pada GP Emilia Romagna pertengahan September silam. Saat itu ia mampu finis di posisi keempat. Penampilan gemilang berlanjut ketika ia menjuarai GP Catalan sepekan setelahnya. 

Itu artinya, total ia telah naik tiga kali podium di mana ketiganya ia menjadi juara pertama. Namun, masalah kembali terjadi.setelah GP di Italia, ia malah gagal di GP Prancis yang notabene negaranya sendiri dengan hanya menempati posisi kesembilan. 

Dan parahnya, pada GP Aragon, ia harus gagal finis walau meraih pole position. Teranyar, di GP Teruel ia cuma bisa finis di posisi kedelapan. 

Rentetan hasil ini membuat posisi Quartararo di klasemen pembalap disalip oleh Joan Mir dari tim Suzuki yang tampil lebih konsisten. Joan Mir memimpin dengan 137 angka mengungguli Quartararo yang mengumpulkan 123 poin.