In-depth

Misteri Kegagalan Pemain Asia Dong Fangzhuo di Manchester United

Minggu, 1 November 2020 19:28 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Manchester United tidak menciptakan kisah manis bagi seorang Dong Fangzhuo. Copyright: © Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Manchester United tidak menciptakan kisah manis bagi seorang Dong Fangzhuo.
Karier Dong Fangzhuo yang Gagal di Manchester United

Setelah datang ke Inggris, Dong Fangzhuo harus mendapati fakta bahwa dirinya ternyata tidak mendapat izin bekerja (work permit). Hal inilah yang kemudian mendasari peminjamannya ke Royal Antwerp mulai tahun 2004 sampai dengan 2006.

Di Belgia, Dong Fangzhuo berusaha untuk membuktikan dirinya sebaik mungkin. Saat paruh musim pertamanya di sana, ia mencetak satu gol dari sembilan penampilan.

Memasuki musim keduanya, penampilan pria yang kini berusia 35 tahun tersebut mulai membaik. Terlihat dari kemampuannya menciptakan 18 gol dari 19 pertandingan.

Pada musim 2006-2007, Dong Fangzhuo mendapat panggilan dari Timnas China dan berkat hal ini ia akhirnya mendapat izin bekerja di Inggris. Dengan bekal ilmu dari Royal Antwerp, ia menatap masa depan yang lebih cerah di Manchester United.

Sayang, harapannya tersebut sepertinya hanya angan-angan belaka. Setelah kembali ke Manchester United, ia hanya dimasukkan ke reserve team, dengan dalih demi menyesuaikan diri dengan permainan sepak bola Inggris.

Beranjak dari sini, Dong Fangzhuo seolah kesulitan menembus tim utama sampai akhirnya kesempatan tersebut datang pada Mei 2007, ketika ia menjadi partner Ole Gunnar Solskjaer melawan Chelsea di Stamford Bridge.

Selama musim 2007-2008, Dong Fangzhuo hanya mencatatkan dua penampilan untuk Manchester United. Parahnya lagi, pada musim 2008-2009 ia terdepak dari skuat, yang membuatnya berpikir dua kali untuk tetap melanjutkan kariernya bersama klub Liga Inggris tersebut.

Akhirnya, kontrak antara dirinya dan Manchester United diputus secara mutual. Ia pun kembali ke mantan klubnya, Dalian Shide, sebelum mendapat kesempatan kedua di Eropa.

Adalah Legia Warsaw yang jadi pelabuhan kedua Dong Fangzhuo di Benua Biru pada 2010. Sempat tampil apik saat laga pramusim, ternyata ia tidak dianggap cukup layak bermain di level Estraklasa.

Sempat mengembara ke Portugal dan Armenia, Dong Fangzhuo kembali ke kampung halamannya di China. Hebei Zhonji adalah klub terakhir yang dibelanya sebelum ‘menghilang’ sampai sekarang.

Lalu, apakah kedatangan Dong Fangzhuo ke Manchester United adalah sebuah kesalahan? Apa sebenarnya motif Sir Alex Ferguson mendatangkannya waktu itu?

Namun satu yang pasti, keberadaannya di Manchester United memang mengundang lebih banyak ketertarikan para penggemar di Asia, terutama China.

Dari segi marketing, strategi ini sah-sah saja dan sudah sering diterapkan sejumlah klub Eropa beberapa waktu belakangan. Pasar Asia adalah salah satu yang menjanjikan, melihat semangat para suporter di sana yang begitu luar biasa.

Pada saat datang ke Manchester United, Dong Fangzhuo juga mengantongi prospek menjanjikan sebagai pemain muda yang punya potensi. Gagal bersinar di Liga Inggris mungkin hanya karena nasibnya kurang beruntung saja.