Liga Spanyol

Agar Tidak Bangkrut, Segini Uang yang Harus Dihemat Barcelona

Selasa, 3 November 2020 02:12 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Barcelonas.com
Laporan di Spanyol menyebutkan bahwa Barcelona setidaknya harus menghemat 300 juta euro (Rp5,1 triliun) agar terhindar dari jurang kebangkrutan. Copyright: © Barcelonas.com
Laporan di Spanyol menyebutkan bahwa Barcelona setidaknya harus menghemat 300 juta euro (Rp5,1 triliun) agar terhindar dari jurang kebangkrutan.

INDOSPORT.COM – Raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona disebutkan harus menghemat uang hingga 300 juta euro (Rp5,1 triliun) untuk menghindari krisis keuangan.

Barcelona tengah dalam posisi terjepit. Dalam beberapa laporan disebutkan, klub asal Catalunya ini diprediksi mengalami kebangkrutan pada Januari 2021.

Hal ini tak lepas dari berkurangnya pemasukan yang diterima Barcelona akibat pandemi corona. Tak adanya penonton yang membeli tiket pertandingan serta pernak-pernik hinga minimnya beragam bonus yang didapatkan, membuat keuangan Blaugrana menjadi tak stabil.

Kondisi ini pun diperparah dengan carut marut di internal klub. Bahkan sang presiden, Josep Maria Bartomeu mengambil langkah mengundurkan diri dari jabatannya.

Alhasil, Carlos Tusquets pun ditunjuk sebagai presiden sementara. Setelah ditunjuk, ia pun dihadapkan pada permasalahan pelik untuk mengatasi keuangan Barcelona.

Dalam laporan Diario Sports, Carlos Tusquets diwajibkan untuk merombak segala sektor dan melakukan penghematan luar biasa hingga mencapai 300 juta euro (Rp5,1 triliun) untuk menghindarkan Barcelona dari kebangkrutan. Salah satu cara yang ia ambil pun yakni dengan pemotongan gaji pemain dan staf.

“Kami harus mengurangi pengeluaran. Kami harap bisa mencapai kesepakatan dengan pemain dan seluruh staf klub tentang negosiasi gaji,” tutur Tusquets dikutip dari Football Espana.

Tusquets menyebutkan, penghematan hingga 300 juta euro dirasa sulit dilakukan. Pasalnya, pendapatan Barcelona paling banyak datang dari wisatawan yang  mampu mengalahkan hak siar sendiri yang sulit didapatkan saat ini akibat adanya pandemi.

Meski begitu, Tusquets optimis sebelum adanya pemilih presiden baru, Barcelona di bawahnya mampu selamat dari jurang kebangkrutan yang membayangi sepanjang tahun 2020 ini.

Rasa percaya dirinya tersebut didukung dengan fakta perginya beberapa pemain di musim panas yang secara langsung memberi dampak signifikan dalam keuangan Barcelona. Sebab, kepergian para pemain ini membuat pengeluaran Blaugrana untuk gaji pemain berkurang hingga 80 juta euro (Rp1,3 triliun).