In-depth

Menghitung Hari Barcelona Menuju Kebangkrutan Akibat Salah Asuh

Minggu, 1 November 2020 22:07 WIB
Editor: Coro Mountana
© Michael Regan - UEFA/UEFA via Getty Images
Gerard Pique tertunduk lesu usai Barcelona dibobol Bayern Munchen dalam laga perempatfinal Liga Champions 2019/20, Sabtu (15/08/20) dini hari. Copyright: © Michael Regan - UEFA/UEFA via Getty Images
Gerard Pique tertunduk lesu usai Barcelona dibobol Bayern Munchen dalam laga perempatfinal Liga Champions 2019/20, Sabtu (15/08/20) dini hari.

INDOSPORT.COM - Menghitung hari Barcelona menuju ambang kebangkrutan akibat salah asuh, mampukah mereka lolos dari ancaman nyata itu? 

Sudah jatuh tertimpa tangga, tampaknya drama internal dalam tubuh Barcelona masih belum juga usai. Meski sang presiden, Josep Bartomeu sudah menggunakan sekoci untuk pergi melarikan diri dari tanggung jawabnya mengurus Barcelona. 

Ternyata Barcelona malah dihadapkan masalah yang lebih serius lagi. Di atas lapangan, masalah inkonsistensi menjadi tajuk utama semuah headline berita olahraga pagi ini. 

Bagaimana tidak, melawan Alaves yang materi pemainnya tak lebih baik dari Juventus (tim yang mereka kalahkan di Liga Champions) saja gagal mereka taklukkan. Alhasil, Barcelona pun mencatatkan salah satu start terburuk mereka dalam dua dekade terakhir. 

Alarm peringatan tentang menurunnya peforma Barcelona sebenarnya sudah dibunyikan saat mereka tumbang di el clasico melawan Real Madrid. Hanya saja saat menumbangkan Juventus, dikira Barcelona sudah move on dan bisa bangkit. 

Ternyata penyakit inkonsistensi dalam lapangan kambuh lagi dan membuat mereka tertahan di papan tengah. Tak hanya masalah peforma, ternyata di luar lapangan, Barcelona dihadapkan masalah yang sangat serius. 

Yaitu ancaman tim menuju kebangkrutan. Menurut laporan dari RAC1, para pemain bintang sedang bernegosiasi dengan tim hukum Barcelona perihal pemotongan gaji.  

Barcelona diharuskan memotong gaji pemain 30-70 persen agar bisa menghemat keuangan sebesar 190 juta euro sebelum 5 November nanti. Jika para pemain menolak pemotongan gaji, maka skenario terburuknya adalah Barcelona akan bangkrut. 

Tentu kata bangkrut sebisa mungkin harus dihindari Barcelona jika tidak ingin hancur lebur di masa mendatang. Oleh karena itu kurang dari seminggu, kita mulai bisa menghitung hari Barcelona menuju kebangkrutan yang sebenarnya akibat salah asuh.