In-depth

Istanbul Basaksehir Punya 'Mata-mata' yang Dicintai Fans Manchester United

Rabu, 4 November 2020 15:59 WIB
Editor: Isman Fadil
© John Peters/Manchester United via Getty Images
Istanbul Basaksehir memiliki pemain yang pernah memperkuat Manchester United, Rafael da Silva (kanan). Copyright: © John Peters/Manchester United via Getty Images
Istanbul Basaksehir memiliki pemain yang pernah memperkuat Manchester United, Rafael da Silva (kanan).

INDOSPORT.COM - Jelang partai ketiga Grup H Liga Champions 2020/2021 di Basaksehir Fatih Terim Stadium, Kamis (05/11/20) dini hari WIB, Istanbul Basaksehir memiliki pemain yang pernah memperkuat Manchester United, Rafael da Silva.

Rafael datang ke Manchester United pada tahun 2008 bersama saudara kembarnya, Fabio da Silva. Pemain yang berposisi sebagai bek kanan itu menghabiskan 7 tahun di Old Trafford sebelum akhirnya dilepas ke klub Ligue 1, Lyon, musim 2015 silam.

Selama membela Manchester United, Rafael da Silva mencatatkan 170 penampilan di semua ajang kompetisi. Pastinya, pemain berusia 30 tahun ini tahu betul luar dalam Setan Merah.

Meski sudah lima tahun meninggalkan Manchester United dan akan menjadi lawannya nanti, Rafael da Silva tetap mendapatkan respek dari suporter Setan Merah.

Melansir dari Planet Football, ada beberapa alasan mengapa Rafael da Silva begitu dicintai fans Manchester United.

1.Jelmaan Gary Neville

Gary Neville memiliki prestasi gemilang saat membela Manchester United. Berposisi sebagai bek kanan, Neville mempersembahkan dua gelar Liga Inggris dan dua trofi Liga Champions.

Rafael yang saat itu masih berumur 18 tahun didapuk menjadi penerus Gary Neville. Dia pun memiliki tanggung jawab besar di pundaknya.

Namun Rafael menjawab tantangan besar itu. Dia masuk nominasi untuk penghargaan PFA Young Player of the Year pada musim debutnya dan menjadi pemain andalan Manchester United di bawah Sir Alex Ferguson sekaligus memenangkan tiga gelar Liga Inggris.

Gary Neville pun sempat menyayangkan mengapa Manchester United harus melepas Rafael da Silva yang dinilainya sebagai pemain yang tepat menggantikan posisi dirinya di pos bek kanan.

“Saya pikir ketika saya pensiun, Rafael da Silva sempurna sebagai full-back Manchester United. Dia ulet, agresif, menguasai bola, dan dia dijual," kata Neville kepada Sky Sports pada 2019.

2. Pemain Agresif

Sama seperti Gary Neville, Rafael dikenal memiliki gaya permainan yang agresif. Ia solid dalam bertahan dan juga tampil oke ketika bergerak maju membombardir area sayap lawan.

Mantan pemain Timnas Brasil ini pun pernah terlibat perseteruan dengan mantan rekan setimnya, Carlos Tevez, yang membela Manchester City pada derby Manchester tahun 2010 silam.

“Mungkin karena saya sangat menyukai Manchester United dan baginya (Carlos Tevez), mungkin dia tidak memiliki perasaan yang sama, jadi mungkin itulah perbedaannya,” ujar Rafael kepada Republik Mancunia.

Rafael da Silva juga pernah membela rekan satu timnya dengan menghadapi pemain Liverpool Martin Skrtel, Lucas Leiva, Maxi Rodriguez dan Glen Johnson setelah Jamie Carragher melanggar Nani pada 2011.

3. Gol Indah ke Gawang Liverpool

Siapapun pemain Manchester United yang pernah membobol gawang Liverpool, akan selalu dikenang oleh publik Old Trafford.

Rafael mencetak beberapa gol selama kariernya di Inggris, tetapi golnya ke gawang The Reds pada September 2012 akan selalu dikenang fans Manchester United.

Saat Manchester United tertinggal 0-1, Rafael merangsek ke area kotak penalti Liverpool dan melepaskan sepakan indah kaki kiri yang tidak bisa dijangkau Pepe Reina.

4. Formasi Aneh yang Hancurkan Arsenal

Meskipun posisi aslinya sebagai full-back, Rafael dan Fabio pernah dirotasi oleh Sir Alex Ferguson menjadi gelandang sayap dalam pertandingan Piala FA menghadapi Arsenal 2011 silam.

Fabio dan Rafael, si kembar yang bermain di luar posisi aslinya, justru menjadi bintang pada laga tersebut berkat tusukan dan umpan silang yang sangat manja. 

Kejeniusan Ferguson dalam melihat potensi Rafael dan Fabio bermain sebagai winger memang menjadi kunci kemenangan Manchester United 2-0 atas The Gunners.

5. Tetap Menjadi Penggemar Manchester United

Rafael memang berasal dari Brasi, tetapi dia tidak melupakan rivalitas antara Manchester United dan Manchester City.

Jebolan Fluminense itu sangat senang bisa mengalahkan Manchester City di ajang Liga Champions bersama Lyon pada tahun 2018 dan 2020. Rafael mengakui dirinya sudah menjadi bagian dari suporter Manchester United.

“Saya sangat senang, semua tahu saya ini adalah suporter Manchester United,” kata Rafael lewat keterangannya di ViaSat.