In-depth

Antoine Griezmann yang Mulai Bisa Tersenyum di Barcelona

Senin, 9 November 2020 11:41 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Pedro Salado/Quality Sport Images/Getty Images
Strategi baru Ronald Koeman mulai menjadi penanda kebangkitan Antoine Griezmann bersama raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona. Copyright: © Pedro Salado/Quality Sport Images/Getty Images
Strategi baru Ronald Koeman mulai menjadi penanda kebangkitan Antoine Griezmann bersama raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona.

INDOSPORT.COM - Strategi baru Ronald Koeman mulai menjadi penanda kebangkitan Antoine Griezmann bersama raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona.

Dalam ajang LaLiga Spanyol 2020/21 Barcelona sempat menjadi tim pesakitan. Dengan statusnya sebagai raksasa yang sudah 26 kali menjuarai LaLiga, mereka selalu gagal meraih kemenangan di empat pertandingan berturut-turut.

Bermula dari ditahan imbang 1-1 oleh Sevilla, Barcelona secara mengejutkan takluk 0-1 saat melakoni laga tandang kontra Getafe.

Sudah jatuh tertimpa tangga, menghadapi rival abadinya Real Madrid, Blaugrana kembali takluk 1-3 dan dilanjutkan imbang 1-1 kontra Alaves.

Setelah penantian panjang, Barcelona akhirnya bisa merasakan lagi kemenangan di LaLiga Spanyol 2020/21. Menjamu Real Betis di Camp Nou, pasukan Ronald Koeman sukses menang dengan skor 5-2.

Lionel Messi tampil gemilang dengan mencetak dua gol. Sedangkan tiga gol Barcelona lainnya datang dari aksi Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, dan Pedri. Sementara dua gol Betis dicetak oleh Antonio Sanabria dan Lorenzo Garcia.

Selain berhasil memutus catatan buruk dan meraih tiga poin, kemenangan Barcelona atas Alaves ini menjadi pertandingan yang cukup spesial bagi salah satu pemainnya, yakni Griezmann.

Dalam laga itu, Griezmann yang direkrut dari Atletico Madrid berhasil sekali mencatatkan namanya di papan skor, sekaligus menyumbang assist bagi Dembele.

Catatan itu pun menjadi pertanda bahwa Griezmann mulai menunjukkan tajinya di Barcelona, setelah sebelumnya diragukan kualitasnya dan sempat dipinggirkan.

Geser Messi dan Mulai Moncer

Ketika Lionel Messi memutuskan untuk tetap bertahan di Barcelona, banyak pihak yang menyebut keputusan itu berdampak pada Antoine Griezmann, yang mau tak mau harus kembali mejadi sosok bayangan La Pulga.

Anggapan itu sediri bukan omongan tak berdasar mengingat performa Griezmann di musim debutnya bersama Barcelona, yang turun drastis dibandingkan dengan ketika ia masih memperkuat Atletico Madrid.

Dari data Transfermarkt, di musim perdananya bersama Blaugrana, Griezmann hanya bisa mencetk 15 gol dari 48 laga. Beda jauh di musim terakhirnya bersama Rojiblancos yang bisa mencetak 21 gol dari jumlah laga yang sama.

Minimnya kontribusi Griezmann dalam mencetak gol di Barcelona sendiri tak lepas dari posisinya yang sama dengan Lionel Messi. Memiliki akurasi dan kemampuan finishing yang bagus membuat Griezmann dan Messi selalu menjadi target man andalan.

Sial bagi Griezmann, Messi akan selalu menjadi pilihan utama di Barcelona lantaran pengalaman dan koleksi gelar juaranya yang lebih banyak. Griezmann pun tergeser dari posisi penyerang, menjadi winger.

Memainakn peran yang bukan posisi alaminya, Griezmann pun kesulitan untuk menunjukkan kualitasnya. Dalam tiga laga awal Barcelona di LaLiga Spanyol 2020/21, performa Griezmann pun menuai banyak kritikan. Ketika Barcelona menghadapi Sevilla, Griezmann dalam laga itu cuma melakukan 16 operan tanpa satu pun tembakan ke gawang.

Akibat tidak konsisten, Griezmann pun sempat dicadangkan oleh Koeman ketika Barcelona menjamu Real Madrid yang berakhir dengan kekalaha 1-3.

Tidak ingin terus jadi kambing hitam, Griezmann pun mulai melakukan aksi 'protes'. Secara terang-terangan ia menyindir Koeman, yang menempatkan dirinya tidak pada posisi terbaiknya.

"Dia (Deschamps) tahu mana posisi yang tepat untuk saya mainkan, sehingga saya gunakan keunggulan ini untuk menguasai situasi. Bola datang ke arah saya, mencoba menguasainya jadi salah satu kepuasan tersendiri di sini," ucap Griezmann dilansir Daily Mail.

Melihat sikap Griezmann tersebut, Koeman pun mengambil langkah persuasif dengan cara menuruti tuntutan penyerang asal Prancis itu. Langkah itu terlihat dalam Barcelona menghadapi Juventus di Liga Champions.

Di laga itu, Koeman menempatkan Griezmann menjadi ujung tombak serangan dalam formasi 4-2-3-1 dan Messi ditempatkan di belakangnya. Hasilnya, walau tak mencetak gol, kontribusi Griezmann meningkat drastis dengan dua tembakan dan 57 sentuhan.

Barulah pada pertandingan kontra Alaves, Griezmann akhirnya memberikan bukti bahwa menempatkannya sebagai penyerang tunggal bukanlah kesalahan. Meski ditahan imbang, dalam laga itu Griezmann mampu mencetak gol perdananya bagi barcelona di musim 2020/21.

Saat menjamu Dynamo Kiev, Griezmann pun kembali jadi andalan tunggal lini serang Barcelona. Walau tak mencetak gol, setidaknya tiga peluang berbahaya berhasil diciptakan pemain bernomor punggung 7 itu.

Senyum di wajah Griezmann pun kembali tercipta saat Barcelona menang telak 5-2 atas 10 pemain Real Betis. Meski sempat gagal menjadi eksekusi penalti, Griezmann tetap mampu mencatatkan namanya di papan skor lewat open play.

Kini, Griezmann pun mulai mendapat kepercayaan dari Koeman di lini serang Barcelona. Terutama setelah pelatih asal Belanda membuat kejutan dengan mencadangkan Messi.

Dengan kepercayaan itu, Griezmann sekarang perlu membuktikan dirinya kembali menjadi salah satu penyerang terbaik dunia bersama raksasa LaLiga, Barcelona.