In-depth

Ketika Ibrahimovic Sang Raja Titik Putih Gentar Ambil Penalti Lagi

Senin, 9 November 2020 16:20 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Marco Luzzani/Getty Images
Sebagai salah satu raja penalti di Eropa dalam karier panjangnya, Ibrahimovic untuk kali pertama merasa gentar untuk menjalankan tugasnya tersebut di AC Milan. Copyright: © Marco Luzzani/Getty Images
Sebagai salah satu raja penalti di Eropa dalam karier panjangnya, Ibrahimovic untuk kali pertama merasa gentar untuk menjalankan tugasnya tersebut di AC Milan.

INDOSPORT.COM - Sebagai salah satu raja penalti di Eropa dalam karier panjangnya, Zlatan Ibrahimovic untuk kali pertama merasa gentar dan memilih mundur untuk menjalankan tugasnya tersebut di AC Milan. 

AC Milan hampir saja menanggung malu dalam pertandingan lanjutan Serie A Italia 2020-2021 di Stadion San Siro, Senin (9/11/20) dini hari WIB.

Bermain di kandang tak lantas membuat AC Milan mudah menguasai lawan. Mereka justru kerepotan menghadapi tekanan yang dilancarkan Verona pada menit-menit awal.

Gawang Gianluigi Donnarumma langsung jebol akibat sontekan Antonin Barak pada menit ke-6 dan Mattia Zaccagni 13 menit berselang. Gol kedua AC Milan berbau bunuh diri karena mengenai kaki bek kanan I Rossoneri, Davide Calabria, yang gagal mengantisipasi bola. 

Setelah tertinggal Milan pun buru-buru untuk secepatnya mencari gol. Gol pun didapatkan I Rossoneri pada menit 27 lewat sontekan Franck Kessie yang menyentuh kaki Magnani. 

AC Milan bisa saja menyamakan kedudukan di awal babak kedua setelah Franck Kessie dilanggar di kotak penalti. Namun, Zlatan Ibrahimovich yang menjadi algojo gagal melaksanakan tugasnya tersebut. 

Bola yang ditendangnya melambung di atas mistar. Perjuangan Milan yang tengah mengejar ketertinggalan pun menjadi lebih sulit setelah terbuangnya peluang tersebut. 

Untung saja pada menit-menit akhir Zlatan mencetak gol penyama kedudukan lewat sundulannya. Meski begitu, sorotan tajam tetap mengarah kepada dirinya. 

Sebab ini adalah kali ketiga dalam lima kesempatan terakhir Ibrahimovic gagal mengeksekusi penalti. Padahal, dirinya dikenal sebagai salah satu algojo titik putih yang berbahaya dalam kariernya. 

Ibrahimovic masuk ke dalam lima besar pemain Eropa yang paling sukses dalam mencetak gol dari titik putih. Ibra telah berhasil mengonversi 83 gol dari 97 penalti yang ia dapatkan dalam kariernya sejauh ini. 

Angka itu mencapai persentase 85 persen. Persentase ini melebihi Cristiano Ronaldo yang hanya 80 persen. 

Dari 129 kesempatan, Ronaldo gagal sebanyak 25 kali. Selain Ronaldo, dalam daftar jagoan titik putih tersebut juga legenda AS Roma, Fransesco Totti (83 persen), Gaizka Mendieta, dan legenda Southampton, Matt le Tissier, yang sukses mengonversi 47 dari 48 penalti atau hampir 100 persen.  

Serahkan pada Pemain Lain

Zlatan Ibrahimovic pun mengakui kegagalannya di laga lawan Verona tersebut. Ia mengutarakan penyesalannya itu kepada pelatih Rossoneri, Stefano Pioli, selepas laga. 

"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia minta maaf karena itu adalah pertandingan yang bisa dimenangkan," ujar Pioli kepada Sky.

Sebagai gantinya, Zlatan Ibrahimovic untuk sementara ini menyerahkan tugas algojo penalti kepada gelandang Milan, Franck Kessie. Sebelum Ibra datang, Kessie memang sering mengambil tugas ini dan selalu berhasil. 

"Peluang kami di laga kontra Verona sebenarnya banyak. Sayangnya, saya gagal melakukan penalti. Oleh sebab itu, di laga selanjutnya saya akan menyerahkan penalti kepada (Franck) Kessie. Itu akan lebih baik," ujar Ibrahimovic, dilansir dari Football Italia. 

Keinginan Ibra pun bakal dikabulkan oleh Stefano Pioli yang juga berpikiran sama. "Kessie mungkin akan mengambil penalti berikutnya dan dia perlu istirahat dan untungnya jeda internasional akan datang." ujar Stefano Pioli. 

Zlatan Ibrahimovic musim ini sudah tiga kali gagal mengonversi penalti, yakni pada laga melawan Inter Milan, Sparta Praha, dan Verona. Tak cuma soal penalti, Ibra juga dikritik dalam keegoisannya mengambil free kick atau tendangan bebas. 

Seperti diketahui, sepanjang musim ini, Ibra lebih dominan mengambil bola-bola mati di dekat kotak penalti lawan. Padahal, Milan memiliki sosok Hakan Calhanoglu yang sudah lebih terbukti kualitasnya. 

Selama di AC Milan sejak musim lalu, Ibra belum sekali pun mencetak gol lewat tendangan bebasnya yang lebih sering melambung tinggi. Untuk itu, demi kebaikan bersama, Ibra diminta untuk menurunkan sedikit egonya dan tak menanggung semua beban dengan memberikan kesempatan kepada pemain lain.