Bola Internasional

Diikuti Indra Sjafri, Ini Hasil Rapat Komite Teknik AFC

Selasa, 10 November 2020 18:45 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri menjadi wakil Indonesia dalam rapat teknik AFC. Dalam rapat ini setidaknya menghasilkan lima poin untuk perkembangan sepak bo Copyright: © Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri menjadi wakil Indonesia dalam rapat teknik AFC. Dalam rapat ini setidaknya menghasilkan lima poin untuk perkembangan sepak bo

INDOSPORT.COM - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri menjadi wakil Indonesia dalam rapat teknik AFC. Dalam rapat ini setidaknya menghasilkan lima poin untuk perkembangan sepak bola Asia.

Rapat komite Teknik AFC ini turut dihadiri oleh seluruh anggota komite teknik AFC. Mereka antara lain, Ketua Komite Teknik AFC Kohzo Tashima, Direktur Teknik AFC, Andy Roxburg dan Sekjen AFC, Dato’ Windsor John.

Dalam situasi pandemi Covid-19, AFC ingin setiap anggotanya (negara-negara di Asia) untuk tetap memajukan sepak bola. Dibatalkan atau ditundanya beberapa turnamen atau event sepak bola dibawah AFC tidak boleh menjadi penghalang untuk memajukan sepak bola.

“Rapat berjalan lancar dan kami tadi memberikan masukan atau saran terkait perkembangan situasi sepak bola di Indonesia saat ini. Terdapat lima keputusan dari rapat tersebut,” kata Indra Sjafri.  

Dalam rapat tersebut, Indra memaparkan membuahkan lima poin hasil. Dimana antara lain perihal regulasi pergantian musim Liga Champions Asia.

“Kelima keputusan itu adalah pergantian musim Liga Champions Asia (Proposal dari Asosiasi Sepak Bola Jepang), pertimbangan ulang dari Pengakuan Pengalaman dan Kompetensi Saat ini (RECC), regulasi dan panduan yang direvisi untuk piagam AFC Grassroots dan Youth Scheme AFC Elite, pembentukan panel pendidikan pelatih AFC Baru, AFC Grassroots Panel dan AFC Youth Panel, dan kursus pelatihan khusus AFC,” tambah Indra Sjafri.

Untuk kursus pelatih, Indra Sjafri menjelaskan bahwa AFC menekankan kepada anggotanya tidak boleh menurunkan standart sertifikat atau lisensi pelatih. Kualifikasi pelatih yang kompeten dibutuhkan untuk melindungi pemain, menjaga standart tim tetap tinggi, jadi dibutuhkan mereka yang memenuhi minimum syarat kualifikasi.

“Direktur Teknik AFC, Andy Roxburg mengatakan bahwa selain pelatih kepala dan asisten pelatih yang harus memiliki lisensi yang mumpuni, namun juga kompenen kepelatihan lainnya seperti pelatih kiper dan fisik."

"Pengalaman memang penting, tapi terkadang pengalaman saja tidak cukup, butuh lisensi yang sesuai standart AFC. Ini berlaku untuk pelatih lokal maupun asing. Khusus pelatih asing di Indonesia kami harus punya sertifikat atau lisensi yang diakui oleh AFC,” jelas pria yang pernah menjadi pelatih Timnas Indonesia U-23 dan U-19 tersebut.

Pada regulasi Liga 1 2020, standardisasi pelatih kepala dan asisten pelatih diatur pada pasal 31 tentang Dokumen Pendaftaran Ofisial yang menyatakan bahwa pelatih kepala harus mempunyai lisensi AFC “A“ Coaching, UEFA A License atau yang setara serta mendapatkan pengakuan dari AFC dengan dibuktikan dokumen RECC (Recognition of Experience and Current Competence).