Liga Indonesia

Liga 2 'Libur' Sampai Tahun Depan, Sriwijaya FC Turun Gunung Jualan Jersey

Selasa, 10 November 2020 05:35 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Indra Citra Sena
© Muhammad Effendi/INDOSPORT
Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, saat memberikan keterangan pada awak media di Sekretariat, Rabu (8/7/20). Copyright: © Muhammad Effendi/INDOSPORT
Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, saat memberikan keterangan pada awak media di Sekretariat, Rabu (8/7/20).

INDOSPORT.COM - Kompetisi Liga 2 2020 dipastikan akan ditunda sampai Februari 2021. Sriwijaya FC pun telah meliburkan skuat lantaran kick-off masih cukup lama.

Kekososngan kompetisi membuat manajemen memanfaatkan waktu yang ada buat berjualan baju perang Sriwijaya FC di Kambang Iwak, Palembang, Minggu (15/11/20). Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, bahkan ikut serta menjual jersey Laskar Wong Kito.  

“Bapak Gubernur mengajak masyarakat berbondong-bondong untuk membeli jersey original Sriwijaya FC,” kata manajer Hendri Zainuddin, kepada awak media, Minggu (8/11/20).

Menurut HZ, sapaan Hendri Zainuddin, beberapa pemain Sriwijaya FC bakal hadir. Ada juga legenda Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu, dan eks pelatih kiper Indrayadi tentunya yang akan ikut berjualan.

“Kemungkinan satu jam pak Gubernur akan membantu jualan jersey resmi Sriwijaya FC. Kami menargetkan 1.000 buah untuk penjualan di Kambang Iwak. Satu jersey dibanderol Rp250.000,” terang Wakil Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri ini.

Lebih lanjut, Hendri Zainuddin menambahkan bahwa Sriwijaya FC hanya mencetak 2.000 jersey dalam mengarungi kompetisi Liga 2 2020-2021.

“Selama ini sudah terjual sekitar 300 pcs. Jersey ada dua warna, merah marun dan putih,” tukas pria yang juga menjabat Ketua Umum KONI Sumsel tersebut.

Sehingga, manajemen mengajak semua suporter, pendukung, dan fans Laskar Wong Kito untuk dapat berkunjung ke Kambang Iwak dan memborong jersey Sriwijaya FC pada akhir pekan ini.

Membeli jersey Sriwijaya FC berarti membantu tim kebanggaan masyarakat Sumatra Selatan itu karena seperti diketahui bersama bahwa saat ini tak ada kompetisi.

Pendapatan sangat minim mengingat sponsor memang tak bisa memberikan suntikan dana segar, sementara manajemen sudah terlanjur mengontrak pelatih, pemain, dan operasional klub pun sudah berjalan sejak awal tahun. Penjualan jersey otomatis menjadi salah satu solusi finansial.