Liga Indonesia

Dedikasi Eks Arema Dukung Pesepakbola Difabel di Tengah Pandemi

Kamis, 12 November 2020 19:12 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Herry Ibrahim
© Dok. Pribadi
Eks Arema, Nanda Bagus (kaos hitam) mendukung pesepakbola difabel melalui produk aparel. Copyright: © Dok. Pribadi
Eks Arema, Nanda Bagus (kaos hitam) mendukung pesepakbola difabel melalui produk aparel.

INDOSPORT.COM - Eks pemain Arema FC, Nanda Bagus Nugroho tak menghentikan dedikasinya pada dunia sepak bola, dengan mendukung pesepakbola difabel meski tengah berada dalam situasi pandemi.

Dedikasinya memang bukan berbentuk laga amal dan sebagainya. Namun, Nanda Bagus memilih cara lain dengan meluncurkan produk aparel nya sendiri bernama Ninetwo, yang identik dengan tahun kelahirannya pada 1992 silam.

Jersey sebagai bagian dari perangkat olah raga diperuntukkannya bagi para pesepakbola yang kurang beruntung tersebut. Mereka tergabung ke dalam klib bernama Persatuan Sepak Bola Indonesia Amputasi Djember alias Persaid.

"Kami bantu Jersey untuk 16 anggota Persaid. Mereka sudah lama ingin memiliki Jersey sendiri untuk kebutuhan pertandingan," ujar Nanda Bagus Nugroho melalui rilis yang diterima Indosport, Kamis (12/11/20).

Dilanjutkannya, bahwa ide itu lahir berkat rasa simpati tinggi. Meski memiliki kendala fisik, namun skuat Persaid berupaya melawan keterbatasan itu melalui kegiatan olah raga, khususnya sepak bola.

Kebetulan, Persaid berencana mengadakan Trofeo sebagai ajang silaturahmi. Sehingga, dia tak berpikir panjang untuk mendukung, melalui apa yang dimilikinya, yaitu Ninetwo aparel.

"Jangan karena memiliki kekurangan, jadi tidak diperhatikan. Statusnya sama, bahkan mereka lebih hebat dari kita," tandas dia.

"Harus tetap didukung agar semangatnya berlanjut. Semoga dukungan ini bisa bermanfaat," sambung eks pemain Arema FC dalam periode 2015 sampai 2016 tersebut.

Selepas dari Arema, karir Nanda Bagus Nugroho lebih banyak dijalani pada kompetisi kasta kedua. Arek Malang asli itu lalu membela Persekam Metro FC (2017), PSIM Yogyakarta (2018) dan Persatu Tuban (2019).