Liga Indonesia

Gubernur Sumatra Selatan Jadi 'Sales', Jersey Sriwijaya FC Laku Keras

Rabu, 18 November 2020 07:25 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Indra Citra Sena
© Muhammad Effendi/INDOSPORT
Gubernur Sumsel, Herman Deru, menerima uang pembayaran dari pembeli jersey Sriwijaya FC di Kambang Iwak, Palembang. Copyright: © Muhammad Effendi/INDOSPORT
Gubernur Sumsel, Herman Deru, menerima uang pembayaran dari pembeli jersey Sriwijaya FC di Kambang Iwak, Palembang.

INDOSPORT.COM - Gubenur Sumatra Selatan, Herman Deru, bersama manajemen Sriwijaya FC dan para pemain menjual 1.000 jersey di Taman Kota Kambang Iwak, Palembang, Minggu (15/11/20).

Didampingi Presiden Sriwijaya FC Asfan Fikri Sanaf dan manajer Hendri Zainuddin, orang nomor satu di Sumsel ini menawarkan seragam kebesaran Laskar Wong Kito kepada pengunjung Kambang Iwak.

Seperti diketahui, kawasan Kambang Iwak Palembang memang selalu ramai pengunjung setiap Minggu pagi. Mereka datang untuk berolahraga atau menghabiskan waktu bersama keluarga.

“Ayo-ayo, dibeli jersey Sriwijaya FC. Harganya murah cuma Rp250.000,” ucap Deru menawarkan jersey kepada pengunjung yang lewat.

Entah karena barang yang dijual adalah tim kebanggaan masyarakat Sumsel atau karena penjual adalah Gubernur, pengunjung tak henti-henti datang dan membeli jersey.

Tanpa menawar lagi, mereka membeli jersey Sriwijaya FC berwarna merah marun dan putih ini. Herman Deru pun tampak cukup kewalahan melayani pembeli, sehingga manajer Hendri Zainuddin harus turut membantu untuk menghitung uang yang diserahkan pembeli.

“Yah, saat saya jual jersey Sriwijaya FC ternyata banyak yang beli. Sebenarnya tidak ada orientasi profit, lebih kepada mengaungkan lagi, jika Sriwijaya FC tetap ada meski kompetisi ditunda 2021,” ucap Deru kepada awak media.

"Meski kompetisi musim ini bisa dikatakan tidak ada, tapi semangat dan tim kebangaan masyarakat Sumatra Selatan ini tetap ada. Kita gelorakan kembali Sriwijaya FC. Slogan ‘Kito Pacak’ yang berarti semangat harus tetap ada,” cetusnya.

Sriwijaya FC harus bersabar dan bertahan sampai Liga 2 kembali bergulir tahun depan. Hendri Zainuddin menambahkan, penjualan jersey sudah ludes terjual. Animo masyarakat untuk memiliki jersey Laskar Wong Kito masih cukup tinggi, meski kompetisi musim ini ditunda.

“Sejak jersey Sriwijaya FC di launching beberapa waktu lalu, penjualan jersey baru 20 persen. Tapi, setelah dibantu Pak Gubernur Sumsel Herman Deru, jersey terjual sampai pukul 10.00 WIB hampir habis,” jelasnya.

Diharapkan, dengan penjualan jersey ini, bisa kembali menggelorakan Sriwijaya FC dan juga sekaligus sosialisasi baju perang Laskar Wong Kito tahun depan.