In-depth

Rekam Jejak Tersembunyi Stefano Pioli yang Patut Diwaspadai AC Milan

Sabtu, 21 November 2020 17:01 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Alessandro Sabattini/Getty Images
Stefano Pioli saat masih melatih Fiorentina.  Copyright: © Alessandro Sabattini/Getty Images
Stefano Pioli saat masih melatih Fiorentina.
Rekam Jejak yang Bikin Was-was

Dalam kariernya, Stefano Pioli sudah melatih 12 klub termasuk AC Milan. Dari 12 klub tersebut ada empat tim yang bisa dibilang klub prestisius, yakni AC Milan, Inter Milan, Lazio, dan Fiorentina. 

Sebagai pelatih yang lebih sering menghabisi kariernya di tim medioker. Bisa melatih Inter dan AC Milan saja sudah luar biasa bagi Pioli, meskipun tentu belum ada trofi yang mampir dalam koleksinya.

Nah, bicara soal rekor, Stefano Pioli juga pernah melakukan hal yang mirip seperti saat ini di klubnya terdahulu, Inter Milan. 

Pada November 2016, Stefano Pioli diresmikan menjadi pelatih Inter Milan dalam kontrak 18 bulan (1,5 tahun) setelah tampil menjanjikan di Lazio. Datang ke Giuseppe Meazza, Pioli langsung tampil menggebrak. 

Ia mampu memenangi 12 dari 16 pertandingan yang dimainkan Inter Milan. Sisanya satu kali seri lawan Milan dan tiga kali kalah lawan tim-tim kuat yakni Juve, Napoli, serta Roma. 

Namun, setelah hasil impresif di setengah musim tersebut, Inter Milan langsung tampil jeblok. Pioli gagal menghadirkan kemenangan bagi Inter di tujuh pertandingan beruntun hingga akhirnya ia harus dipecat. 

Kecenderungan ini pun membuat was-was AC Milan. Sebab, kekalahan dari Lille berpotensi merusak tren positif I Rossoneri. Setelah kalah dari Lille, Milan gagal bangkit karena hanya ditahan imbang oleh Verona. 

Akhir pekan ini Ibrahimovic dkk akan bertandang ke markas Napoli. Laga sulit ini juga berpotensi membuat Milan pulang dengan tangan hampa. 

Jika itu terjadi, bukan tak mungkin apa yang terjadi di Inter berulang di Milan, I Rossoneri terus meraih hasil buruk secara beruntun. 

Selain rekam jejaknya di Inter, Stefano Pioli juga memiliki catatan khusus di Lazio. Bisa dibilang, di klub ibu kota Italia itu, Pioli meraih capaian terbaiknya. 

Pioli memegang kendali Lazio pada musim 2014-2015 setelah semusim sebelumnya berjuang bersama Bologna di jurang degradasi. Yang tak banyak milanisti tahu, secara mengejutkan Lazio dibawa Pioli ke persaingan juara. 

Pioli juga berhasil membawa Biancocelesti ke final Coppa Italia. Namun, atmosfer persaingan papan atas sepertinya tak cocok bagi dirinya. 

Lazio akhirnya hanya finis di posisi ketiga klasemen Serie A dan gagal di final Coppa Italia setelah dibungkam Juventus. Di musim berikutnya, Lazio terbilang tampil jeblok baik itu di Serie A maupun Liga Champions.

Hal inilah yang patut dijadikan catatan bagi AC Milan andai nantinya I Rossoneri bersaing di tangga juara Liga Italia atau pun lolos ke Liga Champions Eropa.  Apakah Stefano Pioli memiliki kapabilitas yang dibutuhkan? 

Meski begitu, masih ada harapan bagi pelatih kelahiran Parma, Italia, itu sebab berbeda dengan Lazio, AC Milan memiliki sumber daya keuangan yang lebih bagus untuk mendatangkan pemain-pemain bintang. Mari kita tunggu bersama-sama!