Liga Indonesia

Apabila Kompetisi Tak Berhenti, PSIS Optimis Sodok Papan Atas Liga 1

Selasa, 24 November 2020 19:07 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
PSIS Semarang menjadi salah satu pihak yang merasa dirugikan ketika kompetisi Liga 1 2020 berhenti di tengah jalan akibat pandemi Covid-19. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
PSIS Semarang menjadi salah satu pihak yang merasa dirugikan ketika kompetisi Liga 1 2020 berhenti di tengah jalan akibat pandemi Covid-19.

INDOSPORT.COM – Manajemen PSIS Semarang menjadi salah satu pihak yang merasa dirugikan ketika kompetisi Liga 1 2020 berhenti di tengah jalan akibat pandemi Covid-19.

Pasalnya Laskar Mahesa Jenar di kompetisi tahun ini memiliki kombinasi pemain muda dan senior yang cukup mentereng di semua lini.

Sebagai contoh, di pos penjaga gawang, PSIS memiliki dua kiper senior yang kualitasnya sama-sama hebatnya yakni Joko Ribowo dan Jandia Eka Putra.

Sementara di lini belakang, klub kebanggaan Panser Biru dan Snex ini memiliki barisan benteng pertahanan berkualitas seperti Wallace Costa, Safrudin Tahar, dan Abanda Rahman yang tergolong senior.

Selain  itu, barisan lini belakang PSIS juga memiliki banyak pemain muda dengan kualitas mentereng seperti Pratama Arhan Alif Rifai, Fredyan Wahyu Sugiantoro, Alfeandra Dewangga Santosa, Kartika Vedhayanto, hingga M. Rio Saputro.

Begitu pun di lini tengah, kualitas Septian David Maulana yang dipadupadankan dengan dua legiun asing seperti Jonathan Cantillana dan Flavio Beck Jr. membuat keseimbangan anak asuh Dragan Djukanovic menjadi stabil.

Belum lagi ada nama Finky Pasamba, salah satu rekrutan sukses PSIS sejak pertengahan Liga 1 2019 yang kerap menjadi pemutus serangan lawan.

Di lini depan juga tak kalah, duet Hari Nur Yulianto dan Bruno Silva semakin menjadi setelah tiga musim beruturut-turut mereka selalu tampil bersama.

Hal ini yang nampaknya membuat skuat PSIS lebih padu di tahun 2020. Apalagi di kompetisi tahun ini materi pemain juga tak beda jauh dengan skuat musim lalu.
Selain itu, sentuhan dingin Dragan Djukanovic yang membawa PSIS bermain lebih menyerang membuat mereka semakin disegani.

Dengan beberapa catatan di atas, manajemen PSIS melalui General Manager Wahyu ‘Liluk’ Winarto mengungkapkan bahwa sebetulnya di kompetisi tahun ini mereka cukup optimis menembus papan atas kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah musim lalu terseok-seok.

“Di tahun ini sebetulnya kami cukup optimis tampil lebih baik. Sebelum pandemi kami percaya bahwa PSIS seharusnya bisa tembus tiga besar di kompetisi tahun ini. Tiga pertandingan awal kemarin juga cukup menjanjikan,” ungkap Liluk, Selasa (24/11/20).

“Namun sayangnya pandemi Covid-19 membuat semuanya serba berantakan. Keuangan terutama,” imbuhnya.

Liluk pun percaya apabila skuat PSIS di Liga 1 2020 tetap utuh, maka kedepannya klub asal Ibukota Jawa Tengah ini akan menjadi salah satu klub kuat dan lebih disegani oleh klub-klub Liga 1 lainnya.