In-depth

Ketika Diego Maradona Bermain untuk Tottenham Hotspur dengan Sepatu Pinjaman

Kamis, 26 November 2020 12:32 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Getty Images
Meski namanya identik dengan Napoli, Maradona pernah bermain untuk Tottenham Hotspur. Ketika itu, ia bahkan terpaksa meminjam sepatu. Seperti apa kisahnya? Copyright: © Getty Images
Meski namanya identik dengan Napoli, Maradona pernah bermain untuk Tottenham Hotspur. Ketika itu, ia bahkan terpaksa meminjam sepatu. Seperti apa kisahnya?

INDOSPORT.COM – Meski namanya identik dengan Napoli, Maradona pernah bermain untuk Tottenham Hotspur. Ketika itu, ia bahkan terpaksa meminjam sepatu. Seperti apa kisahnya?

Kabar duka memukul dunia sepak bola. Rabu (25/11/20) malam WIB, salah satu bintang sepak bola terbaik dalam sejarah, Diego Armando Maradona, meninggal dunia akibat henti jantung di kediaman pribadinya.

Dua minggu lalu, pria berusia 60 tahun itu sempat menjalani operasi di rumah sakit akibat ditemukannya gumpalan darah di otaknya. Operasi tersebut berjalan lancar sehingga Maradona diizinkan pulang. Namun, tak ada kabar tentang kesehatannya sejak saat itu hingga akhirnya diumumkan meninggal.

Diego Maradona mengawali kariernya bersama Argentinos Juniors sebelum kemudian hengkang ke Boca Junior. Barcelona kemudian menjadi klub pertama yang ia bela di luar Argentina.

Hanya dua musim membela Blaugrana, Maradona kemudian hengkang untuk membela Napoli. Bersama klub Serie A Italia inilah ia meraih kesuksesan di level klub, dengan berhasil membawa Partenopei dua kali menjuarai Serie A Italia dan satu kali Coppa Italia serta Piala UEFA.

Keberhasilan Maradona mengangkat derajat klub bahkan membuat Napoli memutuskan untuk menggunakan nama sang legenda sebagai nama stadion mereka, seiring kematiannya.

Dengan namanya yang seolah identik dengan Napoli, tak banyak yang tahu bahwa Maradona sebenarnya sempat membela sebuah klub Inggris. Klub yang beruntung tersebut adalah Tottenham Hotspur.

Peristiwa itu terjadi pada tahun 1986 di stadion kebanggaan Tottenham Hotspur ketika itu, White Hart Lane, dalam laga testimonial untuk bintang Spurs yang juga berkebangsaan Argentina, Ossie Ardiles.

Dalam laga tersebut, Spurs yang ketika itu masih diperkuat sejumlah nama seperti Glenn Hoddle dan Chris Waddle tampil menghadapi Inter Milan.

Jelang laga Ardiles datang bersama Maradona yang tidak membawa sepatu. Ardiles pun bertanya pada rekan-rekannya adakah yang memiliki ukuran sepatu yang sama dengan Maradona, yakni 6,5.

Clive Allen, penyerang Spurs saat itu rupanya memiliki ukuran yang sama dan membawa dua pasang sepatu. “Saya bilang pada Ossie itu ukuran saya, dan saya membawa dua pasang, yang lama dan yang baru,” kata Allen kepada talkSport.

Ardiles yang menjadi penerjemah kemudian berkata bahwa Maradona lebih ingin memakai sepatu yang lama. Namun, bujukan dari Clive Allen membuat Maradona akhirnya memakai sepatu yang baru dan bahkan kemudian menandatanganinya sebelum mengembalikannya kepada Allen.

“Saya tak pernah tampil di pertandingan di mana saya merasa seperti penonton. Malam itu, Diego dan Glenn (Hoddle) seperti makhluk dari planet lain. Mereka seperti bertelepati, dan Anda hanya ingin melihat mereka membawa bola. Kemampuannya luar biasa,” lanjutnya.

Laga itu sendiri berakhir 2-1 untuk kemenangan Spurs, dengan Allen mencetak satu gol sedangkan satu gol lainnya dicetak Mark Falco.

Nyaris Direkrut Tottenham Hotspur

Menariknya, kejadian itu bukan satu-satunya peristiwa menarik antara Tottenham Hotspur dan Maradona.

Beberapa tahun kemudian tepatnya pada 1994, Ardiles yang ketika itu telah menjadi pelatih Tottenham, rupanya sempat berencana memboyong Maradona yang telah berusia 34 tahun. Ia pun membicarakan opsi itu dengan kapten Tottenham ketika itu, Teddy Sheringham.

“Ossie menghampiri saya dan berkata, ‘aku butuh pendapatmu, aku ingin merekrut seseorang,’” kata Sheringham kepada Stadium Astro.

Ardiles pun kemudian menyebut nama Maradona dan Sheringham langsung menyetujui ide tersebut. Namun, hanya dalam hitungan hari sang pelatih kemudian mengurungkan niat tersebut.

“Dia menghampiri saya tiga hari kemudian dan berkata, ‘aku tidak jadi mendatangkan Maradona, dia memiliki terlalu banyak beban buruk.’”

Sebagai gantinya, Spurs kemudian mendatangkan Jurgen Klinsmann yang baru saja juara dunia bersama Jerman. Klismann pun tampil tajam dengan 29 gol dari 50 laga di semua kompetisi musim itu, sebelum kemudian hengkang ke Bayern Munchen.