Bola Internasional

Kisah Bagus Kahfi dan FC Utrecht: Dari Ratu Tisha, Cedera, Hingga Dukungan Netizen

Sabtu, 28 November 2020 13:12 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Selebrasi Bagus Kahfi saat membela Timnas Indonesia. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Selebrasi Bagus Kahfi saat membela Timnas Indonesia.
Pertemuan Pertama Bagus Kahfi dan FC Utrecht

Nama Bagus Kahfi melesat tajam saat dirinya mulai bersinar bersama Timnas Indonesia U-16 arahan Fakhri Husaini. Kala itu, remaja berambut kribo tersebut mulai menjadi idola baru para fans sepak bola Tanah Air usai keluar menjadi top skor Piala AFF U-16 di tahun 2018.

Seiring berjalannya waktu, Bagus Kahfi mulai masuk dalam skuat Garuda Select Jilid II arahan Dennis Wise. Dirinya tampil luar biasa saat membela Garuda Select jilid II yang mengadakan pemusatan latihan di Inggris dan Italia pada Oktober 2019 hingga Maret 2020 lalu.

Pemain asal Magelang itu menjadi striker tersubur di Garuda Select dengan total mengemas 22 gol, melewati capaian Supriadi dan Rafli Asrul. Kecemerlangan itu pun membuat Garuda Select ingin Bagus Kahfi terus berkarier di Eropa.

Barito Putera sendiri belum mau melepas striker muda andalannya, jika Garuda Select juga belum memberi jaminan sebuah klub yang akan memberi menit bermain untuk Bagus Kahfi.

Akan tetapi, Garuda Select terus berupaya agar Bagus Kahfi bisa bermain di Eropa, dengan catatan jika Barito mau melepas pemainnya. Negosiasi ini pun mengalami jalan buntu.

Akhirnya mantan Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, turun tangan di masa jabatannya untuk menjadi penengah dalam negosiasi Garuda Select dan Barito Putera.

"Pertama, Barito mengizinkan Bagus Kahfi main di Eropa, tapi setelah selesai, kembali ke Barito. Atau mau yang kedua, training kompensasi," ujar manajer Barito Putera, Mundari Karya kepada INDOSPORT kala itu.

"Prosedur ini belum dilakukan oleh Garuda Select, padahal sudah difasilitasi. Waktu itu saya bicara dengan Bu Sekjen PSSI (Ratu Tisha) dan Marsal Masita dari Garuda Select."

Lalu puncaknya adalah saat Bagus Kahfi mengalami cedera patah kaki kiri saat berduel dengan bek Reading U-19, Michael Stickland, pada awal bulan Maret 2020 lalu. 

Ia kemudian menjalani operasi dan perawatan di Inggris hingga akhirnya di oper ke klub Belanda, FC Utrecht, atas rekomendasi dari pelatih Garuda Select, Dennis Wise. Hal ini terjadi pada pertengahan bulan Oktober 2020.

Eks pemain Chelsea yang melihat bakat Bagus Kahfi kemudian membujuk FC Utrecht supaya mau merekrutnya. Ia yakin Bagus mampu berkembang ke level yang lebih tinggi, salah satunya bergabung dengan klub Eropa.

FC Utrecht pun dikabarkan telah memberikan surat negosiasi kepada manajemen klub Laskar Antasari, julukan Barito Putera sebagai klub yang memiliki kontrak secara sah dengan Bagus Kahfi.

Karena belum ada tanggapan, FC Utrecht memberi batas waktu kepada Barito Putera hingga Jumat (27/11/2020) malam untuk merespons minat mereka.

Namun sepertinya Barito Putera belum juga memberikan balasan dan FC Utrecht dengan berat hati harus mengurungkan niat mendatangkan Bagus Kahfi.

Sontak hal tersebut pun membuat netizen sepak bola Indonesia geram. Banyak di antara mereka yang tidak terima jika Bagus Kahfi gagal ke Eropa untuk perkembangan kariernya, dengan menghujani kolom komentar Instagram Barito Putera.
 

© Instagram @psbaritoputeraofficial
Komentar netizen soal kegagalan Bagus Kahfi main di Eropa Copyright: Instagram @psbaritoputeraofficialKomentar netizen soal kegagalan Bagus Kahfi main di Eropa

Bahkan, banyak pula netizen yang menyeret PSSI untuk meninjaklanjuti kasus batalnya Bagus Kahfi bergabung ke FC Utrecht.