Bola Internasional

Investigasi Kematian Maradona: Kepala Terbentur dan Tidak Diurus 3 Hari

Selasa, 1 Desember 2020 09:26 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Etsuo Hara/Getty Images
Sebuah fakta terungkap di balik kematian Diego Maradona di mana perawatnya mengklaim kepala sang legenda sempat terbentur dan tak diurus selama 3 hari. Copyright: © Etsuo Hara/Getty Images
Sebuah fakta terungkap di balik kematian Diego Maradona di mana perawatnya mengklaim kepala sang legenda sempat terbentur dan tak diurus selama 3 hari.

INDOSPORT.COM – Fakta mengejutkan terungkap di balik kematian legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona. Dalam pengakuan perawatnya, El Diego tak terurus selama tiga hari dan kepalanya terbentur seminggu sebelum kematiannya.

Pada tanggal 25 November 2020, dunia sepak bola dikejutkan dengan kabar meninggalnya Maradona. Sebelumnya, legenda Napoli ini dikabarkan menjalani operasi akibat pembekuan darah di otaknya.

Operasi otak tersebut dikabarkan sukses dilakukan. Namun tak lama berselang, Maradona dinyatakan meninggal karena serangan jantung. Merasa ada kejanggalan, Polisi pun melakukan penyelidikan karena adanya anggapan kelalaian medis dalam kasusnya.

Penyelidikan ini muncul karena adanya laporan dari pengacara perawat Maradona yang menyebut kepala sang legenda terbentur saat di rumah.

Seorang pengacara dari perawat tersebut menambahkan bahwa Diego Maradona terjatuh dan kepalanya terbentur pada hari Rabu, seminggu sebelum kematiannya. Namun, tidak ada tindakan medis untuk membawa sang legenda ke Rumah Sakit untuk menjalani Scan MRI.

“Dia (Maradona) jatuh dan kepalanya terbentur (dengan keras). Tetapi mereka tidak membawanya ke Rumah Sakit untuk MRI atau CT Scan,” tutur pengacara tersebut.

Parahnya lagi, setelah terjatuh dan kepalanya terbentur, Maradona ditinggal selama tiga hari di kamarnya tapa adanya bantuan atau perawatan.

“Maradona saat itu tak memutuskan apapun. Usai terjatuh, ia ditinggal sendirian selama tiga hari di kamarnya, tanpa terlihat oleh siapapun dan tanpa bantuan,” pungkasnya.

Adapun hasil otopsi awal di balik kematian Maradona menyebutkan bahwa sang legenda meninggal karena menderita ederma paru-paru akut dan gagal jantung kronis saat ia tertidur.

Alhasil penyelidikan dari pihak berwajib pun dijalankan menyusul beragam laporan, termasuk pengakuan seorang perawat lainnya bahwa ia berbohong tentang pemeriksaan Diego Maradona.’