In-depth

5 Alasan Arsenal Tampil Jeblok di Bawah Mikel Arteta Musim Ini

Selasa, 15 Desember 2020 13:56 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Catherine Ivill/Getty Images
Dibawa Mikel Arteta juara Piala FA dan Community Shield, Arsenal terpuruk di Liga Inggris musim ini. Berikut 5 hal yang jadi penyebab kemerosotan The Gunners. Copyright: © Catherine Ivill/Getty Images
Dibawa Mikel Arteta juara Piala FA dan Community Shield, Arsenal terpuruk di Liga Inggris musim ini. Berikut 5 hal yang jadi penyebab kemerosotan The Gunners.

INDOSPORT.COM – Dibawa Mikel Arteta juara Piala FA dan Community Shield, Arsenal terpuruk di Liga Inggris musim ini. Berikut 5 hal yang jadi penyebab kemerosotan The Gunners.

Arsenal sejatinya punya modal bagus untuk menjalani musim 2020/2021 ini. Musim lalu, meski hanya finis di peringkat kedelapan di Liga Inggris, mereka menjuarai Piala FA sehingga tetap bisa tampil di Liga Europa.

Kemudian, di awal musim ini mereka menjuarai Community Shield. Pergerakan di bursa transfer pun terbilang baik dengan mendatangkan pemain berkualitas seperti Willian, Gabriel Magalhaes, serta Thomas Partey.

Meski demikian, performa Arsenal di bawah Mikel Arteta musim ini tak sesuai harapan. Hingga pekan kedua belas, mereka terdampar di peringkat 15 dengan 13 poin, hanya berjarak 5 poin dari zona degradasi. Mereka bahkan mencatatkan 4 kekalahan beruntun di kandang, rekor terburuk sejak 1959.

Terpuruknya performa Arsenal di Liga Inggris ini pun menimbulkan pertanyaan, mengingat The Gunners menunjukkan kebangkitan saat pertama kali Mikel Arteta mengambil alih komando. Namun, di tangan sosok yang sama, mereka kini mengalami penurunan drastis.

Dilansir Sportskeeda, ada 5 alasan di balik penurunan performa Meriam Londom musim ini. Apa saja?

1. Peran dan Pola yang Tak Cocok untuk Pierre-Emerick Aubameyang

Pierre-Emerick Aubameyang tampil tajam musim lalu dengan 22 gol di Liga Inggris, dengan berperan sebagai penyerang tengah maupun penyerang sayap secara bergantian. Musim ini, sepenuhnya difungsikan sebagai penyerang sayap, Auba baru mencetak 2 gol di kompetisi yang sama.

Bermain di sisi kiri lapangan membuatnya minim menerima suplai bola, sehingga jumlah tembakannya ke gawang ikut menurun. Ketika dikembalikan ke penyerang tengah di dua laga terakhir, Arsenal justru lebih banyak memainkan umpan silang meski kemampuan duel udara Pierre-Emerick Aubameyang tak terlalu bagus.

2. Tak Ada Sumber Gol Lain

Hingga pekan kedua belas Liga Inggris, Arsenal baru mencetak 10 gol yang menjadi rekor terburuk mereka sejak 1981/1982. Para pemain lain seperti Alexandre Lacazatte, Nicolas Pepe, hingga Wililan mengikuti jejak Aubameyang yang seret gol.

Lacazette baru mencetak 3 gol di liga alias terbanyak di antara pemain Arsenal lainnya. Sementara itu koleksi Pepe baru 1 gol sedangkan Willian masih nol. Mikel Arteta pun harus mencari cara mengembalikan ketajaman mereka, atau menemukan sumber gol baru.