In-depth

4 Isu yang Dihadapi Van Gaal di Man United, Solskjaer Sudah Benahi?

Kamis, 24 Desember 2020 17:25 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Matthew Ashton - AMA / Contributor / Getty Images
Mantan manajer Manchester United, Louis van Gaal. Copyright: © Matthew Ashton - AMA / Contributor / Getty Images
Mantan manajer Manchester United, Louis van Gaal.
Selain Krisis Kepemimpinan, Apa Lagi?

Staf Pelatih

Mike Phelan, pria ini adalah kepingan yang hilang dari staf kepelatihan Manchester United era Louis van Gaal. Apalagi kalau bukan peran pentingnya di tim Sir Alex Ferguson.

Setelah Fergie hengkang, Phelan juga turut angkat kaki dari Old Trafford. Ia kemudian bergabung dengan Norwich dan Hull City, tempat di mana kariernya sempat meningkat pesat sebagai pelatih.

Kehilangan orang sepiawai Phelan tentu isu yang cukup besar bagi Van Gaal. Namun untungnya, Ole Gunnar Solskjaer berhasil membawa kembali orang penting tersebut pada Desember 2018, tidak lama setelah menggantikan Jose Mourinho.

Solskjaer mungkin sadar betul bahwa kehadiran sosok yang pernah jadi tangan kanan Fergie sangat krusial bagi perkembangan skuat Manchester United.

Pemain Tak Berguna

Van Gaal sempat membuang beberapa pemainnya yang dirasa tidak berguna di skuat. Sebut saja dua di antaranya Shinji Kagawa dan Tom Cleverley.

Kagawa, bahkan secara blak-blakan pernah mengungkap alasan dirinya dibuang oleh Van Gaal. Alasannya, ia adalah pemain yang tidak dibutuhkan.

Hal ini tidak lepas dari tongkat estafet yang dipasrahkan dari David Moyes ke Van Gaal, yang mana pada saat itu inkosistensi sistem manajerial dan kepelatihan adalah isu besar di Manchester United.

Akan tetapi, Solskjaer sepertinya tidak ‘sekejam’ Van Gaal. Buktinya, ia masih mempertahankan pemain-pemain seperti Jesse Lingard dan Marcos Rojo.

Taktik

Ketika menangani Manchester United, Van Gaal menerapkan taktik yang entah kenapa terkesan kaku dan membosankan bagi sebagian orang. Gaya permainannya seolah gagal membius dan menarik hati publik Old Trafford.

Padahal, semua juga tahu bahwa Van Gaal adalah salah satu pelatih kawak yang telah memenangkan banyak trofi.

Namun untungnya, setelah Mourinho, Solskjaer membawa perubahan dan sedikit napas segar di Manchester United dengan formasi andalannya, 4-2-3-1. Sebagai nilai plus, ia juga punya filosofi yang lebih cocok dengan The Red Devils.